%0 Thesis
%9 Skripsi
%A RIZKY ARDIANI NURANISA,  NIM. 10600051
%B FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
%D 2014
%F digilib:13266
%I UIN SUNAN KALIJAGA
%K Kata kunci : Bahan Ajar, Pemecahan Masalah, Group Investigation, Design  Research, Pemahaman Konsep      
%T PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH MELALUI  METODE GROUP INVESTIGATION UNTUK MEMFASILITASI  PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH  MATEMATIKA  (SUATU DESIGN RESEARCH TERHADAP SISWA SMP PADA MATERI LINGKARAN)    
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13266/
%X Penelitian ini merupakan penelitian design research yang bertujuan untuk  mengembangkan bahan ajar berbasis masalah melalui metode Group Investigation  yang layak serta mengetahui dampak proses maupun dampak hasil dari  penggunaan bahan ajar berbasis pemecahan masalah terhadap pemahaman konsep  dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMP/MTs.  Prosedur penelitian design research yang digunakan mengadopsi model  penelitian Gravemeijer dan Cobb (2006) dengan tiga tahap penelitian yaitu (1)  preparing for the experiment yang meliputi analisis, pengembangan bahan ajar,  dan penilaian validator, (2) design experiment yaitu tahap pelaksanaan penelitian,  dan (3) retrospective analysis yaitu tahap analisis data sehingga menghasilkan  lokal teori. Jenis bahan ajar yang dikembangkan yaitu bahan ajar cetak dengan  pendekatan pembelajaran berbasis pemecahan masalah dengan empat tahap  penyelesaian yaitu memahami masalah, merumuskan hipotesis penyelesaian,  menyusun rencana penyelesaian, dan melakukan verifikasi. Bahan ajar yang  dikembangkan diujicobakan di SMP Negeri 2 Muntilan kelas VIII E dengan  metode yang dipilih yaitu Group Investigation. Instrumen yang digunakan dalam  penelitian yaitu lembar penilaian bahan ajar, soal posttest pemahaman konsep dan  kemampuan pemecahan masalah, dan angket respon siswa.  Bahan ajar matematika yang dikembangkan memenuhi kriteria valid  karena komponen isi, penyajian, dan bahasa memperoleh kriteria sangat baik.  Komponen pembelajaran berbasis masalah dan metode Group Investigation yang  dipilih memperoleh kriteria baik. Sehingga secara keseluruhan bahan ajar  tergolong dalam kategori sangat baik dengan persentase keidealan 75,75%. Praktis  dengan respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan bahan ajar tergolong  positif dengan skor 98 dari skor maksimal 124 dan efektif karena setelah  menggunakan bahan ajar berbasis masalah, pemahaman konsep dan kemampuan  pemecahan masalah matematika siswa terfasilitasi, terbukti dengan 61,29% siswa  memperoleh nilai di atas KKM yang ditetapkan di sekolah, dan berdampak pada  terfasilitasinya pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika.    
%Z Pembimbing :  Mulin Nu’man, M.Pd