TY - THES N1 - Pembimbing : Muhammad Qowim, S. Ag, M. Ag. ID - digilib13525 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13525/ A1 - ABDUL LATIF, NIM. 09470101 Y1 - 2014/06/16/ N2 - Abdul Latif. Masa Depan Ilmu Sosial Profetik Dalam Studi Pendidikan Islam (Telaah Pemikiran Kuntowijoyo), Skripsi, Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Berdasarkan pengamatan sosio-kultural, bahwa selama ini umat Islam belum mendasarkan gerakannya pada elaborasi yang mendalam tentang realitas sosial objektif. Umat Islam masih mendasarkan diri pada kesadaran subjektifnormatif, artinya Islam baru kita tampilkan dalam realitas subjektif. Usaha untuk membentuk pribadi muslim, jama?ah, komunitas, dan umat, misalnya, hanya didorong oleh kesadaran normatif dalam realitas subjektif-normatif. Akibatnya kita tidak pernah siap merespon tantangan-tantangan perubahan sosial yang empiris, yang terjadi di masyarakat. Pemahaman terhadap ajaran Islam, lebih khusus lagi pada aspek teologi memerlukan penafsiran-penafsiran baru dalam rangka memahami realitas yang senantiasa berubah. Usaha melakukan reorientasi pemahaman keagamaan, baik secara individual maupun kolektif adalah untuk menyikapi kenyataan-kenyataan empiris menurut perspektif ketuhanan. Inilah signifikansi masalah dalam studi ini Rumusan masalah: (1) bagaimana konsep Kuntowijoyo tentang Ilmu Sosial Profetik? (2) Bagaimana masa depan Ilmu Sosial Profetik bagi Pendidikan Islam? (3) apa relevansinya konsep Kuntowijoyo tentang Ilmu Sosial Profetik bagi studi pendidikan Islam? Hasil penelitian meliputi: (1) Ketiga unsur profetik (humanusasi, liberasi dan transendensi) yang terkendung dalam Q.S. Ali Imran [3]: 110, merupakan ajaran sosial Islam yang perlu dipahami dan diamalkan. Di dalam ayat tersebut tersirat empat konsep, yaitu: 1) konsep tentang umat terbaik, 2) aktivisme sejarah, 3) pentingnya kesadaran, dan 4) etika profetik. ( 2 ) Masa depan Ilmu Sosial Profetik yang berlandaskan ketiga usur (humanisasi, liberasi dan transendensi) adalah membebaskan manusia dari kungkungan bermacam aliran pemikiran dan filsafat yang menganggap manusia tidak mempunyai kemerdekaan dan hidup dalam absurditas. (3) Relevansi konsep Ilmu Sosial Profetik dengan studi pendidikan Islam ditinjau dari humanisasi dan liberasi, yaitu keduanya memiliki komitmen dalam memanusiakan manusia. Sementara itu, transendensi, yaitu wahyu menjadi sumber pengetahuan yang tinggi. PB - UIN SUNAN KALIJAGA KW - Kata kunci: Ilmu Sosial Profetik KW - pendidikan Islam KW - masa depan Ilmu Sosial Profetik M1 - skripsi TI - MASA DEPAN ILMU SOSIAL PROFETIK DALAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM (TELAAH PEMIKIRAN KUNTOWIJOYO) AV - restricted ER -