@phdthesis{digilib13674, month = {June}, title = {QISSAH MAJNUN LAYLA 'INDA ABI BAKR AL WALABIY (DIRASAH TAHLILIYYAH NAFSIYYAH LI SIGMUND FREUD)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 10110069 ULFATUNISA}, year = {2014}, note = {Pembimbing: Drs. Bachrum Bunyamin, M.A.}, keywords = {Majnun Layla}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13674/}, abstract = {Karya sastra merupakan salah satu fenomena psikologi yang menampilkan aspek-aspek kejiwaan manusia. Salah satu karya sastra yang mengandung fenomena psikologi adalah kisah yang berjudul Majnun Layla yaitu suatu karya sastra yang menceritakan bagaimana tokoh Qays seorang putra pemimpin kabilah mencintai seorang gadis yang bernama Layla, namun cinta mereka ditentang oleh keluarga Layla. Berawal dari penolakan pinangan Qays oleh ayah Layla yang membuat Qays tersiksa. Rasa rindu dan cinta yang tak dapat mendapatkan Layla menjadi bumerang dalam dirinya. Dia mulai melupakan keawajibanya menuntut ilmu, yang ada dalam fikiranya hanyalah layla, jika dia merindukan kekasihnya maka dia akan berlari ke hutan ataupun ke gurun untuk mendendangkan syair yang merdu untu kekasihnya. Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan psikoanalisa yang dicetuskan oleh Sigmund Freud, kepribadian dan gejala-gejala tersebut dapat diungkapan. Sebagaimana Freud membagi kepribadian menjadi tiga sistem, yaitu id, ego dan superego. Melalui psikoanalisa ini, dapat ditemukan hubungan yang saling tarik-menarik antara id, ego dan superego dalam diri tokoh utama. Selain itu tokoh utama juga mengalami gejala-gejala kejiwaan, diantaranya kecemasan riel dan moral yang dapat diredakan dengan menggunakan mekanisme pertahanan ego dalam diri tokoh utama. Hasil dari penelitian ini adalah id, ego superego dari tokoh utama yaitu Qays tidak bekerja dengan baik, id dalam diri Qays lebih dominan. Saat menghadapi konflik dalam diri tokoh utama, id dalam diri Qays melakukan pertahanan diri berupa represi, displacement, represi nomadhisme, compensation, subtitusi.} }