eprintid: 13756 rev_number: 31 eprint_status: archive userid: 71 dir: disk0/00/01/37/56 datestamp: 2014-08-13 01:25:39 lastmod: 2015-09-04 03:56:34 status_changed: 2014-08-13 01:25:39 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: YUSEP , NIM. 10120010 title: PELESTARIAN TRADISI JAMPE PADA MASYARAKAT KAMPUNG NAGA TASIKMALAYA ispublished: pub subjects: S divisions: jur_spi full_text_status: restricted keywords: Kata Kunci: Masyarakat Kampung Naga, Tradisi, dan Jampe. note: Pembimbing : Prof. Dr. H. Dudung Abdurrahman, M. Hum. abstract: Kampung Naga memiliki banyak aspek kebudayaan yang menarik, unik, dan layak diteliti. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kampung Naga masih memegang teguh adat istiadat dan kebudayan warisan karuhun (leluhur) orang Sunda. Dapat dikatakan Kampung Naga sebagai gambaran masyarakat Sunda zaman dahulu yang masih ada pada zaman sekarang. Pada saat kebudayaan warisan leluhur hampir punah akibat arus globalisasi dan modernisasi, Kampung Naga masih mampu mempertahankannya. Salah satunya adalah tradisi jampe masyarakat tersebut. Jampe adalah bacaan mantra atau do’a- do’a yang digunakan untuk mengobati sakit. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dalam penerapan metode ini meliputi tahapan sebagai berikut; tahap pengumpulan data yang melalui observasi, interview, dokumentasi, analisis data, dan laporan penelitian. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan antropologis. Pendekatan antropologis merupakan landasan untuk memahami perilaku manusia sesuai latar belakang kepercayaan dan kebudayaannya secara manusiawi. Pada masyarakat Kampung Naga, jampe digunakan untuk mengobati sakit yang bersifat sasalad (medis) dan kabadi (magis) serta ada pula jampe yang digunakan ketika hendak melakukan suatu pekerjaan (jampe pamake). Jampe tergolong pengobatan tradisional dan memiliki keunikan tersendiri serta local wisdom yang terwariskan dari generasi ke generasi masyarakat adat Kampung Naga. Jampe dalam masyarakat adat Kampung Naga tergolong unik, karena terdapat akulturasi dalam prakteknya dan dalam bacaannya yang menggabungkan bahasa Sunda Buhun (kuno) bahkan terkadang terdapat bahasa Jawa Kuno dan bahasa Arab. Selain menggunakan bacaan jampe dari seorang Tukang Nyampe (tabib), jampe juga terkadang menggunakan perangkat tambahan berupa ramuan-ramuan tradisional herbal dan benda-benda tertentu dalam pengobatannya, misalnya Cai Barokah (air berkah), Sawen, dan wafak. Jampe pada masyarakat Kampung Naga memiliki fungsi pengobatan, sosialbudaya, dan ekonomi. fungsi sosial jampe yaitu menjaga kesinambungan struktur sosial; fungsi budaya yaitu sebagai suatu karya sastra yang mengandung nilai-nilai dan ajaran luhur yang berguna bagi bidang pendidikan; fungsi ekonomi yaitu sebagai metode pengobatan yang relatif ekonomis dan dapat menjaga kesederhanaan hidup serta persamaan di antara mereka. date: 2014-03 date_type: published institution: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: YUSEP , NIM. 10120010 (2014) PELESTARIAN TRADISI JAMPE PADA MASYARAKAT KAMPUNG NAGA TASIKMALAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13756/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13756/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf