@phdthesis{digilib13766, month = {June}, title = { PERSEPSI JAMAAH AHBAABUL MUSTHOFA YOGYAKARTA TERHADAP RELASI HABIB SYECH DENGAN ELIT POLITIK }, school = {UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 09720010 SUBHAN YUNUS }, year = {2014}, note = {Pembimbing : Dr. Moch. Nur Ichwan, M.A }, keywords = {Kata Kunci : Jamaah Ahbaabul Msthofa, Habib Syech, dan elit politik. }, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13766/}, abstract = {Ahbaabul Musthofa merupakan majelis dzikir dan maulid yang memiliki jamaah puluhan ribu orang di berbagai daerah, termasuk Yogyakarta. Ahbaabul Musthofa didirikan dan dibina oleh Habib Syech bin Abdul Qodir As-segaf, sehingga Habib Syech memiliki posisi yang cukup sentral dalam perkumpulan ini. Sebagai public figure yang memiliki popularitas dan kharisma ternyata menarik para elit politik untuk mengundang beliau dengan Ahbaabul Musthofanya dalam sebuah kegiatan. Hal ini mengundang respon yan beragam dari jamaah Ahbaabul Musthofa yang berangkat dari latar belakang sosial yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi jamaah Ahbaabul Musthofa Yogyakarta terhadap relasi Habib Syech dengan elit politik. Harapan dari penulis adalah hasil penelitian ini bisa memberikan kontribusi keilmuan bagi prodi sosiologi dan memberikan tambahan pengetahuan bagi masyarakat luas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dan data yang telah diperoleh di lapangan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dianalisis secara deskriptif analitik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi jamaah Ahbaabul Musthofa terhadap relasi Habib Syech dengan elit politik terbagai ke dalam tiga kelompok. Kelompok pertama yaitu kelompok yang mendukung. Kelompok ini menganggap bahwa relasi antara Habib Syech dan elit politik adalah hal yang wajar dan tidak perlu dipermasalahkan. Kelompok yang kedua adalah kelompok yang menolak. Kelompok ini beranggapan bahwa relasi antara Habib Syech dan elit politik hanya akan menguntungkan elit politik, Habib Syech hanya diperalat saja. Kelompok yang ketiga yaitu kelompok yang moderat. Kelompok ini tidak mendukung juga tidak menolak, bagi mereka eksistensi shalawat jauh lebih penting untuk dijaga. } }