@phdthesis{digilib13814, month = {June}, title = {PEMBERDAYAAN NARAPIDANA DALAM BIDANG KETERAMPILAN ( STUDI KASUS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN CEBONGAN) }, school = {UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 10230049 NURLELA }, year = {2014}, note = {Pembimbing : Aziz Muslim }, keywords = {Kata Kunci: Pemberdayaan Keterampilan, Peran Lembaga Pemasyarakatan, Lapas Cebongan. }, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13814/}, abstract = {Berdirinya Lembaga Pemasyarakatan didasarkan pada tujuan yang jelas, yaitu untuk meningkatkan kualitas narapidana agar menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya sehingga kedepannya dapat memperbaiki diri serta tidak mengulangi perbuatan yang dapat merugikan masyarakat. Lembaga pemasyarakatan memiliki berbagai macam program pemberdayaan untuk tujuan tersebut. Diantaranya, pemberdayaan mental, agama, olahraga, sosial, keterampilan, dan lain-lain. Dengan demikian, penulis akan melihat bagaimana proses pemberdayaan keterampilan yang dilakukuan oleh Lembaga Pemasyarakatan, khususnya Lembaga Pemasyarakatan Cebongan. Mengapa pemberdayaan keterampilan? Karena pemberdayaan ini memiliki peran yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup narapidana setelah keluar dari Lapas. Penelitian dilakukan secara kualitatif. Teknik penarikan informan menggunakan snow balling dengan menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode tersebut dilakukan untuk mendapatkan data berupa proses pemberdayaan, partisipasi narapidana, serta hasil produksi yang diperoleh. Wawancara dilakukan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam program pemberdayaan, khususnya pemberdayaan keterampilan. Kesemua data yang diperoleh diuji validitasnya kemudian dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Proses pemberdayaan yang dilakukan lebih mengedepankan pada strategi dan metode langsung praktek tanpa menggunakan banyak teori. Artinya pemberdayaan dilakukan sekaligus dengan membuat barang produksi untuk di pasarkan. Hal ini dianggap akan lebih mudah dipahami dan dipelajari oleh narapidana. Materi yang diberikan seputar pemberdayaan keterampilan yang ada. Medianya lebih banyak menggunakan alat serta bahan kerja. Partisipasi narapidana baik keseriusan serta kedisiplinannya bisa dilihat dari keterlibatan mental, fisik serta fikiran mereka dalam mengikuti pemberdayaan. Untuk hasilnya berupa barang produksi yang dibuat sesuai dengan jenis keterampilan yang tersedia, yang berupa pesanan dari masyarakat maupun untuk memenuhi kebutuhan Lapas. } }