@mastersthesis{digilib13849, month = {June}, title = { PENDIDIKAN ISLAM DI KELUARGA DALAM PERSPEKTIF DEMOKRASI (STUDI PEMIKIRAN HASAN LANGGULUNG DAN ABDURRAHMAN AN NAHLAWI) }, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = { NIM. 1220411271 MUSMUALLIM }, year = {2014}, note = {Pembimbing : Dr. Mahmud Arif, M.Ag. }, keywords = {Kata Kunci: Pendidikan Islam, Keluarga dan Perspektif Demokrasi. }, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13849/}, abstract = {Musmuallim: PENDIDIKAN ISLAM DI KELUARGA DALAM PERSPEKTIF DEMOKRASI (Studi Pemikiran Hasan Langgulung dan Abdurrahman an Nahlawi), Tesis, Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, 2014. Keluarga sebagai tiang penyangga masyarakat memiliki posisi penting dalam membangun peradaban. Dalam Islam, tanggungjawab pendidikan keluarga diberikan kepada orang tua sebagai kontrol atas perkembangan kepribadian anak, yang memiliki fungsi pendidikan untuk membina anak. Mengingat problem sosial masa kini yang terjadi di masyarakat bersumber dari interaksi keluarga. Apabila keluarga baik maka masyarakat pun akan baik pula dan sebaliknya. Maka pendidikan Islam di keluarga menjadi fokus untuk dikaji sebagai sarana fundamental mendidik anak. Kajian pemikiran Hasan Langgulung dan Abdurrahman an Nahlawi tentang pendidikan Islam di keluarga dilakukan untuk mendapatkan rumusan pendidikan Islam yang dapat menjawab tantangan masa depan. Studi pemikiran kedua tokoh ini ditajamkan dengan perspektif demokrasi agar lebih fokus mendapatkan rumusan pendidikan Islam di keluarga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi pustaka (library research) atau kajian pustaka (literature research). Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dengan analisa data menggunakan metode analisis deskriptif (descriptive analysis), analisis isi (content analysis) dan analisis perbandingan (comparative analysis). Pendekatan yang digunakan adalah hermeunetik, filosofis dan demokrasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, menurut Pemikiran Hasan Langgulung keluarga sebagai unit sosial yang menjadi tempat pendidikan pertama dalam penanaman nilai-nilai dan pewarisan budaya kepada generasi masyarakat. Menurut Pemikiran an Nahlawi keluarga merupakan sarana untuk menegakkan syariat Islam yang didalamnya ditumbuhkan rasa cinta kasih untuk memperoleh ketenangan dan ketenteraman sebagai wujud penghambaan kepada Allah SWT. Kedua, pendidikan Islam di keluarga dalam pemikiran kedua tokoh tersebut perspektif demokrasi harus menjunjung tinggi hak dan kewajiban anggota keluarga yang berpedomanpada prinsip keadilan, persamaan, kebebasan, musyawarah dan kesatuan dalam proses interaksi dalam keluarga. Ketiga, pemikiran kedua tokoh tersebut memiliki kesamaan dalam fokus terhadap pendidikan Islam di keluarga, menggunakan dasar nash al-Qur?an, hadits dan pendekatan psikologis dan sosial. Perbandingan yang paling menonjol adalah Langgulung menggunakan pendekatan filsafat dan memadukan dengan ilmu kesehatan, sementara an Nahlawi menggunakan teori-teori pendidikan Islam yang dipadukan dengan pendekatan psikologis. } }