%0 Thesis %9 Skripsi %A DIDIT NURCAHYA, NIM. 10510044 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2014 %F digilib:13878 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K Kata kunci: al-Attas, Kebenaran, Filsafat Sains %T TEORI KEBENARAN DALAM FILSAFAT SAINS ISLAM SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13878/ %X Perbincangan mengenai sains selalu mendapat perhatian dari manusia. Sains seakan memiliki daya tarik tersendiri untuk bisa memikat manusia agar terus menggelutinya. Dapat dipahami pula, dalam arti luas, sains menampilkan salah satu kemajuan pengetahuan manusia atas alam. Usaha intelektual manusia yang pada tahap awal merupakan bagian penting dari filsafat yang berusaha menyelidiki realitas. Kebenaran yang terungkap oleh sains mampu menempatkan sains di ranah pengetahuan yang berbeda dengan pengetahuan yang lain. Otoritas klaim kebenaran perlahan muncul ke permukaan. Perbedaan klaim kebenaran tersebut semakin nampak ketika ketegangan muncul diantara mereka yang disebut sebagai saintis dan agamawan. Dalam dunia Islam, wacana sains dan filsafat memunculkan banyak argumen mengenai sains Islam ataupun sains dalam perspektif Islam. Syed Muhammad Naquib al-Attas merupakan salah satu dari sekian intelektual Islam yang berbicara mengenai Islam dan filsafat sains. Menurutnya, alam merupakan buku terbuka yang hendaknya ditafsirkan dengan metode-metode yang khas Islam. Langkahlangkah tersebut diwujudkannya dengan “universitas-islami” sebagai wadah untuk menghasilkan manusia yang baik (insan kamil). Para insan kamil ini nantinya akan mengkaji alam sesuai dengan garis-garis penafsiran al-Qur’an. Berkenaan dengan itu, masalah utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana teori kebenaran dalam filsafat sains menurut Syed Muhammad Naquib al-Attas? Pembahasan untuk mengkaji permasalahan ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data-data primer dan sekunder berdasarkan kajian kepustakaan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah interpretasi, deskripsi dan refleksi terhadap Syed Muhammad Naquib al- Attas tentang konsep kebenarannya dalam filsafat sains. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Syed Muhammad Naquib al-Attas menjadikan al-Qur’an sebagai tolok ukur metafisika dan epistemologi dalam memproyeksikan kebenaran dalam filsafat sains. Al-Qur’an sebagai sumber ilmu yang benar merupakan tempat mengalirnya dan alat didirikannya ilmu termasuk di dalamnya sains. Ḥaq dijadikannya sebagai kebenaran sekaligus realitas dalam menafsirkan alam. Konsep kebenaran yang dilandaskan pada ḥaq menunjukkan bahwa ilmu bukan suatu yang terbatas. Atas dasar landasan itu pula, konsep kerja alam (hukum alam) tidak bisa lepas atau disekulerkan dari nilai-nilai ilahiyah. %Z Pembimbing : Fatimah, MA, Ph.D.