%0 Thesis %9 Skripsi %A JAINUL ARIFIN , NIM. 09510009 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2014 %F digilib:13879 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K Kata kunci: Nietzsche, Kritik Kebenaran Mutlak, Nihilisme, Kehendak Manusia. Aliran Mu`tazilah, Tauhid, Keadilan, Janji dan Ancama, Sunnah Allah. %T KONSEP KEHENDAK MANUSIA DALAM PEMIKIRAN NIETZSCHE DAN MU`TAZILAH (STUDI KOMPARATIF) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13879/ %X Hidup harus memiliki tujuan, dan dalam menjalani kehidupan, sifat progresif sangat dibutuhkan dalam mendapatkan kualitas hidup, yaitu mendapatkan hidup sesuai yang diharapkan. Oleh sebab itu, konsep kehendak manusia dalam pemikiran Nietzsche dan aliran Mu`tazilah sangat sesuai dalam mendorong semangat untuk menjalani kehidupan dan memberikan semangat untuk mencapai cita-cita kehidupan. Nietzsche dengan konsep kehendak manusianya berusaha mendobrak atau membongkar suatu tatanan yang dianggap sudah final, yang menurut Nietzsche jika tidak dibongkar akan menghambat kemajuan. Sedangkan aliran Mutazilah dengan konsep kehendak manusianya ingin memurnikan tauhid dengan semurnimurninya, dan dalam usaha untuk memurnikan tauhid tersebut, aliran Mu`tazilah memberikan argumentasi yang membebaskan kehendak dan perbuatan manusia. Dengan demikian, konsep kehendak manusia Nietzsche dan aliran Mu`tazilah sama-sama memberikan dorongan semangat dalam hidup, namun konsep kehendak manusia Nietzsche dan aliran Mu`tazilah tersebut mempunyai karakter masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep kehendak manusia Nietzsche dan aliran Mu`tazilah dalam membangkitkan semangat menjalani kehidupan. Eksplorasi yang akan dilakukan dalam kajian tersebut, menggunakan pendekatan filsafat dan kajian kalam. Pendekatan filsafat digunakan untuk mengeksplorasi konsep kehendak manusia Nietzsche dan aliran Mu`tazilah, serta kajian kalam untuk mengeksplorasi persamaan dan perbedaan konsep kehendak manusia Nietzsche dan aliran Mu`tazilah. Hasil dari kedua pendekatan tersebut adalah, Nietzsche meruntuhkan setiap kebenaran mutlak terlebih dahulu, dan kemudian menjadikan segalanya dengan pemahaman nihilisme, setelah itu menekankan kepada eksistensi diri sendiri atau segala sesuatu dalam hidup individu ditentukan oleh individu sendiri. Dalam aliran Mu`tazilah, tauhid adalah dasar utama. Aliran Mu`tazilah percaya keadilan serta janji dan ancaman Tuhan, setelah itu percaya terhadap hukum alam atau sunnah Allah yang diciptakan oleh Tuhan. Keadilan serta janji dan ancaman Tuhan mewajibkan akan adanya kebebasan manusia. Hukum alam atau sunnah Allah merupakan bentuk terbatasnya perbuatan Tuhan terhadap makluknya. Sehingga hidup manusia ditentukan manusia sendiri, akan tetapi kebebasan manusia juga dibatasi oleh hukum alam atau sunnah Allah dan manusia tetap mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Tuhan kelak. Jadi persamaan dan perbedaan konsep kehendak manusia Nietzsche dan aliran Mu`tazilah adalah, Nietzsche dan aliran Mu`tazilah sama-sama memberikan kebebasan terhadap perbuatan manusia. Namun yang menjadi pembeda adalah, kebebasan Nietzsche bersifat mutlak di tangan individu, sedangkan kebebasan aliran Mu`tazilah terbatas dengan sunnah Allah dan manusia bertanggung jawab kepada Tuhan kelak atas segala perbuatannya. %Z Pembimbing : Prof. Dr. H. Iskandar Zulkarnain