TY - THES N1 - Pembimbing : Dr. H. M. Damami, M.Ag. ID - digilib13881 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13881/ A1 - SITI MUNIFAH , NIM. 10520004 Y1 - 2014/05/13/ N2 - Berdasarkan wujudnya, kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa ialah semacam agama orang Jawa yang bersifat mistis selain agama-agama yang diakui oleh pemerintah. Dari berbagai perkumpulan kebatinan yang ada di Indonesia, sebagiannya memiliki keanggotaan terbatas, yaitu hanya dari kalangan penganut agama tertentu atau kelompok tertentu saja. Namun penulis menemukan suatu gerakan kebatinan di Jawa yang bersifat terbuka dan memiliki anggota para penganut dari berbagai agama yaitu Pangestu. Pangestu adalah singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal yang merupakan wadah dalam mempelajari ajaran Sang Guru Sejati dan menaburkan pepadhang. Di dirikan oleh R. Soenarto Mertowardojo di Surakarta pada tanggal 20 Mei 1949. Anggota Pangestu terdiri dari pria, wanita dan pemuda. Yang jadi obyek penelitian penulis di sini adalah pemuda muslim yang ikut Pangestu cabang Yogyakarta dengan melihat perilaku keagamaannya dalam segi ibadah. Penulis merumuskan dua masalah yaitu apa faktor yang mendorong pemuda muslim mengikuti Pangestu dan bagaimana perilaku keagamaan pemuda muslim pengikut Pangestu cabang Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan datanya dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul akan di analisis dengan teorinya William James tentang perilaku keagamaan yang dikategorikan dalam dua tipe yaitu tipe orang yang sehat jiwa dan tipe orang yang sakit jiwa. Selain itu juga menggunakan teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow.Bahwa manusia memiliki kebutuhan bertingkat dari yang paling dasar hingga kebutuhan paling puncak, dari kebutuhan fisiologis, keamanan, rasa kasih sayang dan harga diri. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang mendorong pemuda muslim mengikuti Pangestu. Yaitu faktor keluarga, bahasa dan mencari ketentraman jiwa. Menurut orang Pangestu, ajaran Sang Guru Sejati hendak menunjukkan jalan benar dan jalan simpangan serta mengingatkan mereka yang lupa akan kewajiban suci. Ada tiga hal paling penting dan sebagai dasar dari perilaku yang ditekankan kepada pemuda, yakni ajaran tentang Hasta Sila, Paliwara dan Jalan Rahayu. Ajaran Sang Guru Sejati adalah mengenai pengolahan jiwa dan upaya mendapatkan kebahagiaan dimana bahagia itu adalah ketika dekat dan sadar adanya Tuhan. Pemuda muslim Pangestu lebih cenderung ke Pangestu daripada agama yang telah dianut.Karena dianggap lebih mudah dipahami dan dicerna, namun tidak seratus persen mengabaikan ajaran agama Islam. Misalnya dalam panembah, pemuda muslim lebih memilih panembah (Islam disebut sholat) dalam Pangestu tetapi masih melakukan amalan dalam Islam sendiri seperti zakat dan puasa. Pemuda muslim dalam proses mencari kebahagiaan, oleh sebab itu Pangestu adalah alat bagi mereka untuk memperoleh kebahagiaan tersebut. PB - UIN SUNAN KALIJAGA M1 - skripsi TI - PERILAKU KEAGAMAAN PEMUDA MUSLIM PENGIKUT PAGUYUBAN NGESTI TUNGGAL CABANG YOGYAKARTA AV - restricted ER -