%0 Thesis %9 Skripsi %A KEMAS MUHAMMAD INTIZHAM , NIM. 10532039 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2014 %F digilib:13911 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %T TELAAH ATAS KRITIK IBNU ‘ABD AL-HADI TERHADAP AL-SUBKI (STUDI KITAB AL-SARIM AL-MUNKI FI AL-RAD ‘ALA AL-SUBKI) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13911/ %X Tradisi dialog dan kritik lewat sebuah karya tulis merupakan suatu khazanah intelektual yang dimiliki umat Islam, termasuk dalam wacana studi hadis. Pada gilirannya, wacana tersebut juga memasuki wilayah khilafiah atau perdebatan dalam persoalan hukum fiqh. Hal ini merupakan suatu keniscayaan, mengingat kemunculan beberapa aliran atau mazhab dalam fiqh pada dasarnya dilatarbelakangi oleh perbedaan penafsiran atas teks-teks induk, yakni al-Qur’an dan al-Hadis\. Hal ini juga memunculkan suatu polarisasi di kalangan para pengkaji hadis antara kritik hadis versi ulama hadis dan kritik hadis versi ulama fiqh. Di antara perdebatan tersebut, misalnya dapat ditemui dalam salah satu karya Ibnu ‘Abd al-Hadi yang berjudul al-Sarim al-Munki fi al-Rad ‘ala al-Subki. Kitab ini berisi tentang penolakannya terhadap kitab Syifa al-Siqam karya al- Subki terkait kontroversi sekitar hadis-hadis tentang ziarah ke makam Nabi saw. Secara garis besar, penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan dan menelaah model kritik hadis yang digunakan Ibnu ‘Abd al-Hadi. Selain itu, fokus penelitian ini juga berkaitan \dengan penelusuran motif, afiliasi, serta latar yang melandasi perbeadaan antara Ibnu ‘Abd al-Hadi dan al-Subki terkaitpemahaman hadis-hadis tentang ziarah ke makam Nabi saw. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif-analitis. Sedangkan, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis yang berusaha mencari penjelasan mengenai sesuatu gejala di masa lampau. Sumber primer dalam penelitian ini adalah Kitab al-Sarim al-Munki karya Ibnu ‘Abd al- Hadi. Di samping itu, untuk memetakan model kritik Ibnu ‘Abd al-Hadi terhadap al-Subki, kitab Syifa al-Siqam dijadikan sebagai referensi pelengkap. Dengan menggunakan metode dan pendekatan yang telah disebutkan di atas terdapat beberapa kesimpulan. Pertama, kitab al-Sarim al-Munki berisi kritik Ibnu ‘Abd al-Hadi terhadap al-Subki dalam tiga hal: (1) kritik eksternal, (2) kritik interal, dan (3) kritik legalitas ziarah di kalangan ulama. Kedua, terdapat perbedaan tendensi antara Ibnu ‘Abd al-Hadi dan al-Subki terkait al- Jarh wa al-Ta’dil. Ketiga, perbedaan metodologi antara keduanya dalam pendekatan dan metodologi kritik. Ibnu ‘Abd al-Hadi misalnya, hampir mendasarkan seluruh pendapatnya kepada komentar para kritikus hadis dibanding penelusuran terhadap beberapa variasi jalur sanad atau jalur periwayatan dalam beberapa kitab hadis. Sedangkan, al-Subki lebih cenderung menjadikan variasi jalur periwayatan dalam berbagai kitab sebagai referensi utamanya. Keempat, terdapat perbedaan motif antara keduanya dalam memandang hadis-hadis terkait ziarah ke makam Nabis saw. Baik al-Subki maupun Ibnu ‘Abd al-Hadi sama-sama memiliki motif tertentu dalam menyikapi hadis-hadis ziarah kubur. Pemahaman al-Subki terhadap hadis terkait ziarah kubur sebagai suatu landasan tentang keutamaan berziarah kubur ke makam Nabi dilatarbelakangi oleh motif awalnya yang hendak membantah kelompok yang membid’ahkan ziarah kubur. Begitu juga dengan Ibnu ‘Abd al-Hadi yang memang motif awalnya untuk membela pandangan Ibnu Taimiyyah dari al- Subki. %Z Pembimbing : Dadi Nurhaedi, M. Si.