@phdthesis{digilib13913, month = {June}, title = {PENAFSIRAN MUHAMMAD ?ABID AL-JABIRI TERHADAP SURAT AL-MA?UN (TELAAH TAFSIR SURAT AL-MA?UN DALAM KITAB FAHM AL-QUR?AN AL-HAKIM: AL-TAFSIR AL-WADIH HASBA TARTIB AL-NUZUL) }, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 07530037 IMAM RAHMAN}, year = {2014}, note = {Pembimbing : Indal Abror }, keywords = {Kata kunci: tafsir, al-Ma?un, yatim, fakir miskin, fahm al-Qur?an al-Hakim, Jabiri }, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13913/}, abstract = {Tafsir kontemporer dalam menafsirkan surat al-Ma?un yaitu kitab tafsir fahm al-Qur?an al-Hakim karya Muhammad al-jabiri. Al-Fashl dan al Washl sebuah teori yang ditawarkan al-Jabiri untuk menjaga objektifitas teks yang digagas oleh beliau, dimana teori ini bertujuan untuk menemukan antara kemurnian kandungan teks dengan analisa dari pra-pemahaman seorang penafsir. Ketika kita membaca pemikiran al-Jabiri dalam menafsirkan al-Qur?an ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan yang pertama tentang Orisinalitas al-Qu?an yakni al-Qur?an dalam era proses penurunan dan yang belum terkontaminasi oleh berbagai catatan pinggir serta komentar; Kedua, menjadikan al-Qur?an kontemporer bagi dirinya sekaligus bagi diri kita; dan Ketiga, membaca al- Qur?an harus disertai dengan pembacaan terhadap sirah, dan begitupun sebaliknya, karena al-Jabiri lebih melihat yang politis dalam sesuatu yang agamis, sosio-politis dan kultur pada masa diturunkannya ayat dan surat menjadi tumpuan pemikiran al-Jabiri dalam ranah tafsir sehingga hubungan ayat dan surat yang satu dengan yang lainnya perlu diperhatikan ?Munasabah antara ayat yang satu dengan yang lainnya? untuk memahami pemikiran tafsir al-Jabiri. Dalam menafsirkan surat al-Ma?un ini, al-Jabiri menyusun dengan memberikan sub tema pada setiap ayat yang terkait, agar pembaca lebih dapat mudah untuk memahami dan menemukan tema yang dibutuhkan, kemudian menafsirkan ayat-ayatnya, setiap ayat yang terkait diberi sub tema, beliau menafsirkan ayat ini berdasarkan turunnya ayat dimana bahasa dan budaya menurut beliau adalah sumber dari penyebab turunnya ayat, sehingga pewahyuan al-Qur?an tidak mungkin ada jika tidak ada bahasa dan budaya pada masa Nabi Muhammad Shalallahu ?Alaihi Wasalam, QS Al?Ma?un ayat 1-7 mengidentitaskan dan menginformasikan halhal yang berkaitan dengan pemberdayaan umat dan karakter orang-orang munafik dan pendusta agama Islam. Dalam kelanjutannya, penafsiran ini selalu berkaian dengan sosial kulturan yang ada pada masa tersebut, dan berimbas kepada perkembangan dunia politik yang ada. } }