%A NIM. 09540041 DIYALA GELARINA %O Pembimbing : Dr. Nurus sa’adah, S.Psi, M.Si,P.si %T BENTUK KELOMPOK DAN PROSES INTERAKSI SOSIAL ORGANISASI PEOPLE LIKE US (PLU) SATU HATI %X Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat religius dengan keberagaman agama dan budaya. Dalam kebudayaan dan keyakinan masyarakat Indonesia pada umumnya, Orientasi seksual yang dianggap wajar dan ‘normal’ adalah heteroseksual atau hubungan manusia yang berbeda jenis kelamin. Sedangkan orientasi lain seperti homoseksual, transgender dan biseksual dianggap tidak wajar atau ‘abnormal’. Banyak kekerasan yang dilakukan terhadap kelompok LGBT ( Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender), baik itu secara psikis atau fisik. Kelompok LGBT bergerak membela hak-hak mereka dengan membentuk sebuah komunitas atau organisasi. Yogyakarta merupakan kota besar di Indonesia dengan penduduk yang padat yang mempunyai latar belakang budaya tradisional dan modern yang sama-sama kuat, dan aktifitas pergerakan perjuangan identitas LGBT yang dinamis. PLU Satu Hati merupakan organisasi LGBT yang representatif yang ada di Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini juga diungkap melalui proses metode wawancara, observasi dan teknik dokumentasi. Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua, data primer dan sekunder, data primer yaitu suatu objek mentah dari pelaku “first hand information” seperti pendiri, pengurus dan anggota PLU Satu Hati. Sedangkan data sekunder melingkupi tentang bebagai referensi yang berkaitan. Penelitian ini menggunakan teori bentuk kelompok yang digagas oleh Charles Horton Cooley dan teori proses interaksi sosial yang digagas oleh Gillin dan Gillin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk kelompok organisasi PLU Satu Hati dapat penulis simpulkan, bentuk kelompok yang memuat unsur primer dan sekunder sekaligus, unsur primer dalam organisasi ini adalah memiliki tujuan bersama, sukarela, hubungan erat dan inklusif. Sedangkan sekunder beranggota banyak dan ekslusif terhadap golongan tertentu. Proses interaksi yang terbangun antar anggota organisasi adalah proses asosiatif karena didalamnya terdapat kerjasama yang dilakukan antar anggota untuk mencapai tujuan bersama, akomodasi dan asimilasi. Bentuk kerja sama spontan yakni kerjasama serta merta dan kerjasama kontrak yaitu kerjasama dengan dasar tertentu. Proses interaksi yang terbangun antar organisasi dan masyarakat beragama adalah proses asosiatif yang berbentuk kerjasama kontrak dan disosiatif dalam bentuk kontravensi. %K %D 2014 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib13948