TY - THES N1 - Pembimbing : Drs. Muhammad Mansur, M.Ag. ID - digilib13954 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/13954/ A1 - ADANG SAPUTRA , NIM. 09532004 Y1 - 2014/06/19/ N2 - Pada dasarnya hermeneutika al-Qur?an telah ada sejak masa awal Islam yang dimotori oleh Muhammad. Bahkan kajian hermeneutika al-Qur?an telah mengalami pergumulan intelektual yang cukup serius dalam potret historisnya. Tidak sedikit tokoh yang concern dan menawarkan berbagai teori hermeneutika al-Qur?an. Penelitian ini adalah upaya menggali dan ?membahasakan kembali? rumusan hermeneutika al-Qur?an tokoh abad ke-VIII H. asal Spanyol, Imam al-Syatibi, yang tertuang dalam salah satu karyanya, al-Muwafaqat fi Usul al-Syari?ah. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang menggunakan pendekatan historis-filosofis. Selain itu, digunakan pula teori hermeneutika umum dan teori hermeneutika al-Qur?an kontemporer sebagai perspektif dalam upaya ?membahasakan kembali? pemikiran al-Syatibi. Adapun metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode analisis deskriptif dan analisis eksplanatori. Selain itu, dalam hal penarikan simpulan hipotetif metode yang digunakan adalah metode berpikir induktif. Setelah dilakukan penelusuran dan pengkajian ditemukan bahwa pada dasarnya hermeneutika al-Syatibi menekankan pentingnya pemahaman secara utuh dan menyeluruh bagi siapa pun yang hendak memahami al-Qur?an. Bagi al-Syatibi, signifikansi memahami kearaban al-Qur?an merupakan langkah awal dalam upaya memahami al-Qur?an. Bagaimana pun, al-Qur?an turun di, menggunakan bahasa dan menjadi bagian dari realita Arab. Pemahaman ini bertujuan agar seorang pembaca (reader) dapat menghasilkan makna secara objektif. Hanya saja, yang menjadi titik tekan hermeneutikanya bukan sekedar bertumpu pada bunyi teks maupun menyingkap makna teks, melainkan memahami maqasid teks melalui pertimbangan relasional antara teks, pengarang, audien dan berbagai indikator lainnya. Kedatipun demikian, al-Syatibi tetap meyakini bahwa makna interpretatif al-Qur?an tidaklah tunggal, melainkan plural. Ditinjau dari wacana hermeneutika al-Qur?an yang berkembang saat itu, penulis berkesimpulan bahwa hermeneutika al-Syatibi muncul sebagai kritik atas kecenderungan ekstrem dalam memahami syari?at, yakni faham eksoteris dan esoteris. Ia berusaha tidak terjebak dalam kungkungan teks, terlebih hanya bertumpu pada bunyi teks semata. Meskipun demikian, bukan berarti ia menafikan teks dalam pemaknaan. Ia tetap menggunakan analisis teks, namun hanya sebagai pijakan awal untuk mencapai maqasid. Bahkan dalam penilaian yang lebih jauh, al-Syatibi mencoba untuk mereorientasi hermeneutika al-Qur?an dari wilayah exegesis ke pemahaman maqasid. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA M1 - skripsi TI - HERMENEUTIKA AL-QURAN IMAM AL-SYATIBI (TELAAH ATAS KITAB AL-MUWAFAQAT FI USUL AL-SYARI?AH) AV - restricted ER -