@phdthesis{digilib14014, month = {September}, title = {KORELASI ANTARA PENDIDIKAN AGAMA DI LINGKUNGAN KELUARGA DENGAN KEAKTIFAN SHALAT BERJAMAAH DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SD KREBET KECAMATAN PAJANGAN KABUPATEN BANTUL}, school = {UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA}, author = { NIM. 12415334 WASIR NURI }, year = {2014}, note = {Pembimbing : Drs Radino,M.Ag,}, keywords = {KORELASI,PENDIDIKAN AGAMA,LINGKUNGAN KELUARGA}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14014/}, abstract = {Korelasi Antara Pendidikan Agama di Lingkungan Keluarga Dengan Keaktifan Sholat Berjamaah di Sekolah Pada Siswa Kelas V SD Krebet Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Isalam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014. Latar Belakang penelitian ini adalah Pendidikan agama Islam di lingkungan keluarga, dimana dalam penelitian ini di peroleh gambaran secara umum bahwa, Pendidikan Agama di Lingkungan keluarga di peroleh melalui 2 hal, yaitu di lingkungan keluarga dan luar rumah (TPA). Di lingkungan rumah, 75\% orang tua sudah memberikan pendidikan ibadah shalat dengan baik. Adapun di lingkungan luar rumah terutama TPA di masjid dan mushola, 90\% anak memperoleh pendidikan ibadah sholat dengan baik. Dengan demikian, antara orang tua dan masyarakat, dalam hal ini TPA masjid / mushola memiliki peranan yang sangat penting dalam menyampaikan materi pendidikan ibadah sholat kepada seorang anak. Pendidikan agama di lingkungan keluarga dan pelaksanaan shalat berjamaah pada siswa kelas V SD Negeri Krebet, Penulis dapat mengetahui rata-rata Pendidikan agama di lingkungan keluarga tergolong tinggi, dengan rata-rata skor 72,88. Begitu pula dengan data pelaksanaan shalat berjamaah pada siswa kelas V SD Negeri Krebet tergolong tinggi dengan rata-rata skor 73,4. Pendidikan agama di lingkungan keluarga, pada umumnya siswa memiliki pendidikan agama tinggi. Hal ini terbukti dari 47 siswa hanya terdapat dua orang yang memiliki pendidikan agama tingkat sedang dan 45 orang memiliki tingkat kebiasaan yang tinggi. Artinya hanya 4\% yang memiliki pendidikan agama tingkat sedang dan 96\% memiliki pendidikan agama tingkat tinggi. Demikian pula pelaksanaan shalat berjamaah , hampir semua siswa memiliki kesadaran dalam pelaksanaan shalat berjamaah tingkat tinggi. Ini terbukti dari 47 siswa hanya terdapat 1 orang yang memiliki kesadaran melaksananakan shalat berjamaah tingkat sedang, dan 48 siswa memiliki kesadaran melaksanakan shalat berjamaah tingkat tinggi. Artinya hanya 20\% yang memiliki kesadaran melaksanakan shalat berjamaah tingkat sedang dan 98\% memiliki kesadaran melaksanakan shalat berjamaah tingkat tinggi. } }