@phdthesis{digilib14083, month = {June}, title = { UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG PERMULAAN DENGAN METODE BERMAIN JUNGKAT-JUNGKIT SAMBIL BELAJAR PADA KELOMPOK A1 RA MUSLIMAT NU BANDONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 }, school = {UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 12485171 MUSFIROH }, year = {2014}, note = {Pembimbing : Drs. Dudung Hamdun, M.Si }, keywords = {Kata Kunci: Kemampuan Membilang, Meningkatkan, Metode Jungkat-Jungkit }, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14083/}, abstract = {Musfiroh, ?Upaya Meningkatkan Kemampuan Membilang Permulaan Dengan Metode Bermain Jungkat Jungkit Sambil Belajar Pada Kelompok A1 RA Muslimat NU Bandongan Tahun Ajaran 2013/2014?, Skripsi. Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sunan Kalijaga. 2014. Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya kemampuan membilang permulaan 1 ? 10 siswa kelompok A1 RA Muslimat NU Bandongan tahun ajaran 2013/2014 akibat kurang tepatnya penerapan metode dan media pembelajaran. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah, 1) Bagaimanakah penggunaan metode bermain jungkat-jungkit sambil belajar membilang permulaan (mengurutkan angka 1 ? 10) pada kelompok A1 pada Ra Muslimat NU Bandongan tahun ajaran 2013/2014? Dan 2) Apakah dengan menerapkan permainan jungkat-jungkit sambil belajar dapat meningkatkan kemampuan membilang permulaan (mengurutkan angka 1 ? 10) pada kelompok A1 RA Muslimat NU Bandongan tahun ajaran 2013/2014?. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu keadaan yang sengaja dimunculkan secara bersama-sama di dalam kelas untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran di kelas. Dari data pra tindakan, dari 20 subjek yang diteliti, hanya 3 (15 \%) subjek saja yang telah mampu mencapai skor B, dan 6 subjek (30 \%) dengan skor C, sedangkan skor K masih terdapat 11 subjek (55 \%). Setelah tindakan siklus I dengan menerapkan bermain jungkat-jungkit, terjadi peningkatan dengan 4 subjek (25 \%) telah mencapai skor B dan 9 subjek (45 \%) dengan skor C. Sementara skor K turun menjadi 7 (35 \%). Kemudian setelah dilanjutkan dengan tindakan siklus II, jumlah subjek dengan skor B terdapat 6 atau 30 \% dan 12 subjek atau 60 \% dengan skor C. Jumlah subjek dengan skor K pada siklus II menurun menjadi hanya tinggal 2 sajaj atau 10 \%. } }