@article{digilib14333, volume = {3}, number = {1}, title = {Model Kebijakan Pendidikan Karakter di Madrasah}, author = {Supa?at Supa?at}, year = {2014}, pages = {203}, journal = {Jurnal Pendidikan Islam}, keywords = {Pendidikan karakter, kebijakan}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14333/}, abstract = {The behavior deviationism in almost of our daily activities has caused realization that?character education? is very important, and the fact that our education system failed to achieve its goals. Therefore, it looks asif there were no solutions ? multidemention crisis.Education must be a solution of a nation to gain the true development and prosperity.To know what realy happen ini our educational system and practice, it was done aresearch, in the 29 Islamic Senior High Schools (MA) in Kudus. This reseacrh findingsshow that, the concept of character education has substantively the same concept with the system of Islamic school education (madrasah), its difference is only in the referable value. The concept of philosophocal character education refers to antropocentic, and madrasah refers to theocentris (religion). The socio-historic system of madrasah is realy the model of character education or character based on character that is suitable with the condition in Indonesia. Penyimpangan perilaku di hampir semua sektor kehidupan telah menimbulkan kesadaran bahwa ?pendidikan karakter? sangatlah penting, dan bukti bahwa sistem pendidikan kita telah gagal mencapai tujuannya. Bahkan, kegagalan ini seolah tidak ada jalan keluar ? krisis multidimensi. Pendidikan seharusnya menjadi solusi bagi suatu bangsa untuk mengagapai kemajuan dan kemakmuran hakiki.Untuk mengetahui apa yang terjadi dengan sistem dan praktik pendidikan,dilakukan penelitian pada 29 Madrasah Aliyah yang ada di Kudus.Hasil penelitaian menunjukkan bahwa konsep pendidikan karakter sesungguhnya memiliki kesamaan substantive dengan system pendidikan madrasah, perbedaanya terletak pada nilai yang dapat dijadikan petunjuk. Konsep pendidikan karakter secara filosofis mengacu pada kebenaran antroposentris, dan madrasah merujuk pada teosentris (agama). Secara sosio-historis system pendidikan madrasah adalah model pendidikan karakter atau pendidikan berbasis karakter yang cocok untuk kondisi di Indonesia.} }