@phdthesis{digilib14373, month = {September}, title = {PENDIDIKAN DIALOG KRITIS DALAM KISAH NABI KHIDIR DAN NABI MUSA DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM (TELAAH Q.S AL-KAHFI AYAT 60-82 DALAM TAFSIR AL-MISBAH) }, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 07410329 NENDI BAHTIAR }, year = {2014}, note = {Pembimbing : Munawar Khalil, M. Ag. }, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14373/}, abstract = {NENDI BAHTIAR. Pendidikan Dialog Kritis dalam Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Islam. Skripsi. Yogyakarta: jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2014. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa sebuah kisah ternyata mau tidak mau banyak berpengaruh terhadap manusia. Banyak teori pendidikan yang ternyata tersembunyi dalam kisah-kisah di dalam Al-Qur?an, salah satunya kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa. Dalam pengungkapan kisah tersebut, kita membutuhkan alat, yaitu sebuah tafsir Al-Qur?an. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pendidikan dialog kritis yang terdapat dalam kisah nabi musa dan khidir, serta apa relevansinya terhadap pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang menggunakan metode kualitatif. Sebagai sumber rujukan utama adalah Tafsir Al- Misbah karya M. Quraish Shihab, sedangkan buku-buku lain yang relevan, seperti buku ?Pendidikan Kaum Tertindas? karya Paulo Freire serta buku ?Pendidikan Populer Membangun Kesadaran Kritis? karya Mansour Fakih dijadikan sebagai sumber sekunder. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Pendidikan dialog mengharuskan kesabaran yang ekstra dari seorang pendidik, dikarenakan sifat kekritisan seorang peserta didik dalam sebuah pembelajaran, sebagaimana kekritisan Nabi Musa. 2) Pendidikan kritis dalam Islam berupaya mengoptimalisasikan perkembangan potensi manusia secara holistik, yang berarti di dalamnya terdapat dimensi intelektual dan spiritual. Dalam hal ini, kolaborasi antara Nabi Musa (jiwa rasionalis) dan Nabi Khidir (ahli ilmu kebatinan) akan merangsang perkembangan dua dimensi tersebut. } }