@phdthesis{digilib14787, month = {August}, title = {PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KRITIS (STUDI PEMIKIRAN PENDIDIKAN ROEM TOPATIMASANG) }, school = {UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 11470018 MAWADAH RAHMAWATI }, year = {2014}, note = {Pembimbing : Prof. Dr. H. Abdul Munir Mulkhan, SU}, keywords = {Kata kunci: pendidikan Islam, pendidikan kritis, humanisasi.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14787/}, abstract = {Mawadah Rahmawati. Pengembangan Pendidikan Islam dalam Perspektif Pendidikan Kritis (Studi Pemikiran Pendidikan Roem Topatimasang). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2014. Masyarakat yang semakin terbuka dan semakin maju harus diimbangi dengan pola pikir yang maju pula, supaya masyarakat tersebut bisa menghadapi tantangan zaman mencapai kemandirian. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui dan memahami praktek pendidikan Islam jika dilihat dari perspektif pendidikan kritis. (2) Mengetahui dan memahami relevansi pemikiran pendidikan Roem Topatimasang terhadap pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historisfilosofis. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode deskriptif-analitik. Hasil penelitian ini adalah: (1) Jika dilihat dari perspektif pendidikan kritis, praktek pendidikan Islam digolongkan sebagai pendidikan yang tradisional. Budaya ta?zim dalam proses pembelajaran yang berlebihan dari seorang murid terhadap gurunya terkadang menghilangkan nalar kritis peserta didik, misalnya guru berceramah murid mendengarkan. Budaya ewuh pakewuh dan sebagainya harus segera diubah. Tidak dalam pengertian untuk tidak menghormati dan menghargai jasa dan kontribusi yang sudah diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran, tetapi lebih dimaksudkan agar kesetaraan dalam belajar dan akses terhadap ilmu lebih ditonjolkan. Dalam pendidikan kritis, guru tidak dianggap sebagai pusat segalanya dan bukan satu-satunya sumber pemilik otoritas kebenaran dan pengetahuan. (2) Konsep pendidikan Roem Topatimasang adalah pendidikan yang berbasis pada pembebasan dan humanisasi. Adapun ciri khas pendidikan yang berbasis pada pembebasan dan humanisasi adalah adanya dialog dalam proses pembelajaran. Mendidik murid untuk berpikir realistis, agar dapat dengan mudah menghadapi tantangan zaman mencapai kemandirian. Pembelajaran dialektis Roem adalah suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat unsur dialog. Masyarakat terbuka menitikberatkan pada konsep persaingan bebas, sehingga kebebasan dan kesadaran individu sebagai pondasinya. Jika perkembangan teknologi sudah semakin maju, maka ilmu pengetahuan semakin mudah di akses dari berbagai kalangan baik itu yang muda maupun yang tua, sehingga terkadang pengetahuan yang dimiliki oleh murid lebih banyak daripada guru. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu konsep pendidikan yang membebaskan peserta didik untuk mengungkapkan pendapatnya yaitu dengan menggunakan konsep pendidikan Roem yang berdasarkan pada konsep pendidikan kritis. Berdasarkan fenomena yang telah penulis paparkan tersebut maka konsep pendidikan Roem yang berbasis pada pembebasan dan humanisasi relevan diterapkan dalam proses pendidikan Islam. } }