@phdthesis{digilib14868,
           month = {October},
           title = {TRADISI SANGGRING DI DESA GUMENO
KECAMATAN MANYAR KABUPATEN GRESIK
JAWA TIMUR
( STUDI ATAS MAKNA DAN FUNGSI)
},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA},
          author = {NIM.  10120068 EVA MAULIDIYAH BICHRISYEA LIBERTY },
            year = {2014},
            note = {Pembimbing :   Siti Maimunah, S, Ag. M. Hum.

},
        keywords = {Kata kunci: Sanggring, masyarakat Gumeno, makna simbolis,
nilai, fungsi.
},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14868/},
        abstract = {Sanggring merupakan makanan yang disajikan setiap tanggal 23
Ramadhan di Masjid Jami? Sunan Dalem yang berada di Desa Gumeno
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik sebagai menu buka puasa bersama.
Tradisi ini disebut-sebut sebagai warisan yang memiliki keterkaitan
dengan salah satu penyebar Islam di kota Gresik (Sunan Dalem). Sebelum
buka puasa dilakukan, diadakan ritual pembacaan doa-doa yang
dilanjutkan dengan menyantap menu ?Sanggring? yang diyakini
masyarakat sebagai media pengobatan penyakit. Tradisi Sanggring
(kebanyakan orang menyebutnya Kolak Ayam) yang dilakukan di Desa
Gumeno memiliki keunikan tersendiri yang sepengetahuan penulis tidak
ditemukan di daerah-daerah lain dan tradisi ini dapat bertahan sampai
sekarang. Demikianlah penulis menganggap penting menjadikan tradisi ini
sebagai penelitian karena menarik untuk dikaji lebih jauh lagi.
Penelitian ini difokuskan pada tiga persoalan penting yang
dituangkan dalam rumusan masalah sebagai berikut; Bagaimana latar
belakang munculnya tradisi Sanggring di Masjid Jami? Sunan Dalem?
Bagaimana proses dalam tradisi Sanggring? Apa makna simbolik dan nilai
filosofisnya? Apa fungsi tradisi ini bagi kehidupan masyarakat?
Penelitian ini menggunakan dua jenis pendekatan, yaitu; pertama,
historis-antropologis untuk mengetahui sejarah serta kondisi masyarakat
setempat, kedua, prosesual simbologi untuk mengetahui makna simbol
yang digunakan di dalamnya. Teori yang penulis gunakan adalah teori
fungsionalisme yang dikemukakan oleh Bronislaw Malinowski seorang
antropolog modern yang menyatakan bahwa semua unsur kebudayaan
dapat memenuhi taraf kebutuhan biologis, psikologis, sosial budaya dan
lain-lain.
Dalam penelitian ini, dapat dikemukakan bahwa tradisi buka
bersama dengan menu Sanggring dilatarbelakangi peristiwa sakit yang
dialami Sunan Dalem (Putra Sunan Giri) saat melakukan dakwah di Desa
Gumeno Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, serta diperkuat adanya
pengalaman-pengalaman ajaib juga keyakinan masyarakat usai melakukan
buka bersama dengan menu Sanggring yang dilakukan di masjid Jami?
Sunan Dalem. Dalam kehidupan masyarakat setempat Sanggring memiliki
makna dan nilai tersendiri yang sangat erat kaitannya dengan Islam, selain
fungsi awalnyanya sebagai ungkapan rasa syukur atas kesembuhan yang
diperoleh Sunan Dalem, fungsi Sanggring pun berkembang dengan adanya
fungsi sosial, budaya, politik dan lain-lain.
}
}