@phdthesis{digilib14909,
           month = {October},
           title = {PENAFSIRAN MUHAMMAD TALIBI TENTANG UMMATAN WASATAN DALAM
AL-QUR?AN
},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA},
          author = {NIM. 10530081 NOR ELYSA RAHMAWATI },
            year = {2014},
            note = {Pembimbing :  Dr. Ahmad Baidowi M.Si},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14909/},
        abstract = {Al-Qur?an merupakan kitab hidayah bagi seluruh umat yang tidak terbatasi oleh
ruang dan waktu. Salah satu tuntunan al-Qur?an bagi kehidupan umat terdapat dalam
surat al-Baqarah ayat 143. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah telah menjadikan
umat Islam sebagai umat yang wasat, adil, terbaik dan pilihan. Di sisi lain, laporan Wahid
Institute menunjukkan bahwa terjadi beberapa kasus yang terjadi dan melibatkan
masyarakat maupun pemerintah di tahun 2013 seperti kriminalisasi atas dasar agama,
pemaksaan keyakinan dan lain sebagainya. Dengan demikian, ayat tersebut belum
terealisasi dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Selain itu, dalam konteks yang
lebih luas, umat Islam mengalami kemunduran. Dalam penelitian ini, selain problem
sosial, terdapat juga problem penafsiran ummatan wasatan yang ditafsirkan Ulil Abshar
Abdalla sebagai wacana maupun konsep dari Islam moderat. Dari sini, tampaklah bahwa
terjadi ideologisasi ayat.
Muhammad Talibi merupakan salah seorang pemikir, dosen dan sejarawan asal
Tunisia yang mengulas tentang ummatan wasatan dalam bukunya Ummah al-Wasat.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pandangan Muhammad Talibi terhadap
konsep ummatan wasatan beserta karakteristik penafsiran Talibi. Pendekatan Talibi yang
dikenal dengan al-qira?ah al-maqasidiyah menjadikan prinsip-prinsip sejarah dan nilainilai
kemanusian sebagai panduan dalam memahami al-Qur?an merupakan sebuah
pendekatan yang cukup ketat. Dengan prinsip-prinsip sejarah yang hati-hati, akan
mempersempit kemungkinan untuk melakukan ideologisasi ayat walaupun Talibi
tergolong sebagai pemikir liberal dan modernis.
Dengan pendekatan deskriptif-analitis, penulis memaparkan dan menganalisis
pandangan Talibi tentang konsep ummatan wasatan dan karakteristik penafsiran Tal ibi.
Dalam pandangan Talibi, ummatan wasatan merupakan umat yang mampu mengemban
amanat, peduli dan ikut andil dalam berdakwah, memenuhi dua kebutuhan dasar manusia
(ruh dan badan), ikut menjaga Kalam Allah dan bersaksi atas risalah Nabi Muhammad
SAW serta menyampaikan risalah tersebut kepada orang lain. Talibi banyak
menampilkan peristiwa sejarah dalam menafsirkan surat al-Baqarah ayat 143 karena
Talibi mendasarkan penafsirannya pada pendekatan sejarah (qira?ah tarikhiyyah).
Menurutnya, gambaran ummah wasat tercermin dari masyarakat Madinah di bawah
pemerintahan Nabi Muhammad SAW yang menerapkan kebijakan-kebijakan dalam
Piagam Madinah. Dengan demikian, Talibi cukup konsisten dalam menggunakan
pendekatannya dalam menafsirkan al-Qur?an.
}
}