%A NIM. 07720051 OSNEN TINO %O Pembimbing : Dr. Syarifudin Jurdi M.Si %T POLA PERILAKU SOSIAL MAHASISWA JAWA DAN LOMBOK ( STUDI DI ASRAMA AL-ASHAR MUJA-MUJU UMBULHARJO YOGYAKARTA) %X Asrama Al-Ashar adalah sebuah hunian yang banyak didiami oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa yang berasal dari daerah Jawa dan Lombok. Berhubungan dengan mayoritas yang terdapat dalam asrama adalah berasal dari Jawa dan Lombok hal ini tidak dipungkiri mempunyai kontribusi hadirnya kelompok sosial antara Jawa dan Lombok. Penelitian ini didasarkan pada sebuah fenomena yang berkaitan dengan pola kecenderungan pola interkasi yang terjadi pada warga Asrama Al-Ashar. Hal ini terlihat ketika beberapa kali kesempatan antara masing-masing kelompok yang lebih “mesra” atau nyaman ketika berkumpul dengan temen yang „sewarna‟/sedaerahnya serta sering menghabiskan waktu lebih banyak di antara kelompok yang mempunyai warna kedaerahan yang sama. Pola interaksi yang terjadi pada kelompok sosial di asrama ini, dominan di warnai antara Jawa dan Lombok. Kelompok sosial yang terjadi adalah kelompok antara dua kedaerahan tersebut. Kelompok sosial yang beridentitas tentu mempunyai gaya dan lipatan internal pergaulan yang berbedabeda. Terciptanya kelompok sosial juga menunjukkan adanya nilai positif yang telah ada dan dianggap baik bagi masing-masing kelompok tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab terciptanya kecenderungan yang terjadi diantara kelompok sosial baik yang berasal dari Jawa maupun dari Lombok. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif yang digunakan untuk menemukan faktorfaktor yang menyebabkan pola interaksi tersebut di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecenderungan terciptanya kelompok sosial di Asrama Al-Ashar yang berdasarkan kedaerahan adalah faktor obrolan, kedaerahan, dan faktor kebahasaan daerah. Bagi sebagian warga, etik wicara dalam sebuah gaya obrolan mempunyai lipatan-lipatan tersendiri yang antara satu dengan yang lainnya mempunyai kelonggaran-kelonggaran yang berbeda. Sedangkan budaya kedaerahan (termasuk bahasa lokal) pada saat di „negeri rantau‟ menghadirkan cita rasa yang berbeda dari pada saat tidak di „negeri rantau‟ atau di kampung halaman sendiri. %K Kata kunci : Pola perilaku sosial, aspek interaksi, mahasiswa Jawa dan Lombok %D 2014 %I UIN SUNAN KALIJAGA %L digilib14925