TY - THES N1 - Pembimbing : Dr. H. Abdul Mustaqim, S.Ag, M.Ag ID - digilib14990 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14990/ A1 - MULYAZIR , NIM. 11531006 Y1 - 2014/10/22/ N2 - Banyak mushaf al-Qur'an yang ditulis menggunakan standar mushaf 'Utsmani. Surat-surat di dalamnya juga diurutkan berdasarkan tart?b al-mu??af. Sementara itu, ternyata kronologi pewahyuan al-Qur'an tidaklah terurut dan tersusun sebagaimana yang terdapat di dalam mushaf 'Utsmani. Hal inilah yang ditelusuri oleh M. '?bid al-J?bir?. Berangkat dari adagium dasar yang menyatakan bahwasanya al-Qur'an saling menjelaskan dan menafsirkan antara sesamanya, Al-J?bir? mencoba untuk menuliskan sebuah kitab tafsir dengan menggunakan sistem pengurutan surat sesuai dengan konsep tart?b al-nuz?l. Hal ini dilakukannya sebagai salah satu upaya untuk mengkontekstualkan pemahaman (interpretation) terhadap al-Qur'an. Hal inilah yang membuat peneliti ingin melakukan penelitian lebih jauh untuk melihat seberapa besar implikasi tartib annuzul terhadap penafsiran al-Qur'an. Adapun alasan peneliti mengangkat tokoh M. ??bid al-J?bir? adalah karena ia merupakan seorang tokoh intelektual muslim kontemporer yang sangat dikenal oleh intelektual muslim. Dengan keilmuan sejarah yang dimilikinya, peneliti ingin menggali seberapa jauh keberhasilan al- J?bir? dalam mengupayakan kontekstualitas di dalam penafsirannya. Dengan menggunakan metode deskriptif-analitis serta pendekatan historis, penelitian ini berupaya untuk mengungkap bagaimana tart?b al-nuz?l dalam perspektif al-J?bir? serta untuk melihat implikasi dari penggunaan konsep tersebut ke dalam penafsiran al-Qur?an. Hasil penelitian menunjukan bahwa tart?b al-nuz?l sangat penting untuk diketahui karena ia merupakan materi historis paling utama yang berkaitan langsung dengan latar historisitas pewahyuan dan historisitas kenabian (s?rah nabawiyyah). Menurut al-J?bir?, teori ini berfungsi untuk mengetahui proses pembentukan teks al-Qur?an (al-takw?n? li al-na? al-qur??n?) yang bersesuaian dengan proses dakwah nabi saw (dakwah al-nab?), di mana unsur logika atau ijtihad dijadikan sebagai pondasi dasar untuk menyelaraskan antara keduanya. Ketika diaplikasikan ke dalam sebuah penafsiran, maka tart?b al-nuz?l memiliki implikasi dalam membantu seorang mufassir untuk menemukan pemahaman obyektif terhadap al- Qur?an yang selaras antara perkembangan historisitas pewahyuan dan perkembangan historisitas kenabian. Walaupun demikian, teori ini tentu saja masih memiliki beberapa kelemahan, di antaranya pertama, dalam mengurutkan tart?b al-nuz?l al-J?bir? sama sekali tidak melakukan kritik hadis (naqd al-?ad??) terlebih dahulu. Selain itu, al-J?bir? juga sama sekali tidak menggunakan kaidahkaidah penafsiran?seperti naskh-mans?kh, ??m-kh??, dan lain sebagainya? dalam melakukan sebuah penafsiran. Kedua, teori tersebut hanya dapat diaplikasikan terhadap surat-surat Makkiyyah saja, tidak terhadap surat-surat Madaniyyah. Hal ini disebabkan karena surat Madaniyyah mengandung berbagai peristiwa historisitas yang tidak hanya terkandung di dalam surat-suratnya, namun juga terkandung di dalam masing-masing ayat dalam suatu surat. Kelemahan selanjutnya adalah tart?b al-nuz?l yang dipakai al-J?bir? di dalam penafsirannya belum mampu menjangkau ranah kontekstualitas dalam rangka memperoleh sisi relevansi terhadap konteks masa kini. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - AL-NUZ?L KW - AL-QUR?AN KW - MUHAMMAD ??BID AL-J?BIR? M1 - skripsi TI - TART?B AL-NUZ?L DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENAFSIRAN AL-QUR?AN (PERSPEKTIF MUHAMMAD ??BID AL-J?BIR?) AV - restricted EP - 106 ER -