TY - THES N1 - Pembimbing : Zuhrotul Latifah ID - digilib15064 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15064/ A1 - YULIANI , NIM. 1020085 Y1 - 2014/10/29/ N2 - Sejarah kedatangan Islam di Pulau Jawa, sangatlah penting untuk diketahui. Mayoritas masyarakat menganggap Wali Sanga adalah tokoh utama yang menyebarkan Islam di Jawa. Berbeda dengan tradisi lisan yang berkembang di kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, tepatnya wilayah perdikan Cahyana. Perdikan Cahyana sangat menonjolkan wali-wali yang berkiprah di sana, seperti halnya Syekh Jambukarang, Pangeran Atas Angin, Mahdum Khusen, Wali Prakosa, Mahdum Cahyana, Mas Pakeh dan Mas Barep. Dikatakan bahwa kedatangannya dalam menyebarkan Islam di Nusa Jawa, lebih tua dibandingkan dengan Wali Sanga, yaitu sekitar abad ke-12 M, Cahyana didirikan dengan bernuansa Islam. Tokoh yang mengawali Islam di wilayah Cahyana adalah Pangeran Atas Angin dan Syekh Jambukarang. Pangeran Atas Angin kemudian menurunkan keturunan yang juga berkiprah dalam menyebarkan Islam di sana. Peninggalan-peninggalan yang masih ada sampai sekarang, berupa petilasan Syekh Jambukarang yang berada di Gunung Lawet, makam-makam para tokoh, dan peninggalan yang berupa kitab dan benda-benda peninggalan lainnya yang bercorak Islam. Penelitian ini berangkat dari kegelisahan penulis melihat masyarakat yang kurang mengetahui keberadaan tokoh-tokoh Cahyana, sebagai pelopor awal Islam di Cahyana, di mana tokoh-tokoh ini telah menjadikan adanya Islam yang berkembang pesat di Cahyana. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sejarah berdirinya Cahyana, sejarah singkat para tokoh Cahyana dan metode yang digunakan para tokoh untuk menyebarkan agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan Antropologi dan teori Difusi, pendekatan ini, diharapkan dapat menghasilkan sebuah penjelasan yang mampu mengungkap keadaan masyarakat di Cahyana, dari segala perilaku agar dapat dipahami perbedaan kebudayaan masyarakatnya. Peneliti menggunakan teori Difusi oleh M. Everret M. Rogers yaitu suatu proses di mana informasi, material dan sebagainya menjalar melalui suatu populasi dari suatu daerah ke daerah lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Sejarah, yaitu Heuristik, Verifikasi, Interpretasi dan Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keberadaan para tokoh Cahyana menjadikan Islam berkembang pesat di wilayah Purbalingga. Berawal dari penyebarannya di daerah terpencil sekitar Gunung Panungkulan, desa Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga, sekarang sudah berkembang menjadi 21 wilayah Cahyana. Berbagai peninggalan yang masih ada sampai sekarang, seperti halnya Masjid peninggalan Wali Prakosa, kitab dan makam-makam para tokoh ini sangat dijaga keberadaanya, sebagai wujud penghormatan kepada para wali yang pernah berkiprah di Cahyana, Purbalingga. PB - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA M1 - skripsi TI - ISLAMISASI DI CAHYANA, PURBALINGGA JAWA TENGAH ABAD XII-XIII M AV - restricted ER -