TY  - THES
N1  - Pembimbing :  Dr. Ahmad Yani Anshari, MA. Selaku
ID  - digilib15094
UR  - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15094/
A1  - KAHFI NUR HIDAYAT , NIM.  12.203.10103
Y1  - 2014/08/26/
N2  - MAGIS DAN POLITIK
(Studi Penggunaan Magis Dalam Upaya Pemenangan Pemilihan Umum Legislatif
oleh Calon Legislatif Daerah Pemilihan III Kecamatan Ponjong Kabupaten
Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014)
Kahfi Nur Hidayat
Dunia politik praktis sebagai alat kontestasi para elite menggapai
kekuasaan, secara formal termanifestasikan dalam proses Pemilihan Umum
(Pemilu). Dalam Pemilu, berbagai upaya dilakukan oleh kontestan. Masingmasing
memoles dirinya untuk menarik simpati konstituen, mulai dari kampanye
politik, pembentukan konsultan dan tim sukses, pembuatan iklan politik, dan
mengadakan berbagai kegiatan sosial. Kontestasi dalam dunia politik khususnya
Pemilu, dengan begitu akan meniscayakan terjadinya benturan (clash).
Masyarakat Jawa dalam ruang dan bingkai tradisi yang terbentuk melalui
akulturasi budaya animisme-dinamisme, Hindu-Buddha dan Islam, tersintesiskan
menjadi masyarakat yang dikenal dengan Kejawen. Pola perilaku mereka terhadap
dunia khususnya kekuasaan, melahirkan fenomena benturan-benturan yang unik
di panggung politik. Persoalan yang tidak dapat dipecahkan dengan akal pikiran
yang tenang, maka persoalan hidup dipecahkan melalui magis.
Penelitian ini berusaha mencari fakta tentang penggunaan magis dalam
upaya pemenengan Pemilu Legislatif oleh calon legistalif Daerah Pemilihan
(Dapil) III Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, DIY tahun 2014, serta
menjelaskan latar belakang praktek penggunaannya dan signifikansinya terhadap
perolehan suara. Logika dalam penelitian ini didasarkan pada teori yang
dikembangkan Max Weber tentang tiga sumber otoritas, yaitu: kharismatik,
tradisional, dan legal-rasional. Secara keseluruhan penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif.
Hasil dari penelitian adalah: (1). Penggunaan magis yang dilakukan oleh
beberapa calon legislatif di antaranya: a) mendatangi dukun; b) mendatangi
danyang atau kuburan keramat; c) menjalankan laku mistik dan tirakat; d)
menggunakan penasehat spiritual. (2). Faktor yang melatar belakangi penggunaan
magis yaitu: a) dorongan untuk mencari legitimasi otoritas kharismatik; b)
dorongan untuk mencari legitimasi otoritas tradisional. (3). Tidak ditemukannya
dampak penggunaan magis terhadap perolehan suara para calon legislatif Dapil III
Kecamatan Ponjong (para pengguna magis tidak ada yang berhasil mendapatkan
kursi dewan).

PB  - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
KW  - 
Keyword: magis
KW  -  pemilu legislatif
KW  -  kebudayaan Jawa
KW  -  sumber otoritas Max
Weber.

M1  - masters
TI  - MAGIS DAN POLITIK
(STUDI PENGGUNAAN MAGIS DALAM UPAYA PEMENANGAN PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF
OLEH CALON LEGISLATIF DAERAH PEMILIHAN III
KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNG KIDUL
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014)

AV  - restricted
ER  -