%A NIM. 1220510017 AHMAD SUHENDRA %O Pembimbing : Dr. Nurun Najwah, M.Ag %T HAID (MENSTRUASI) DALAM HADIS %X Haid (menstruasi) siklus biologis-kodrati yang dialami perempuan dalam kelangsungan kesehatan reproduksi perempuan. Namun, dari proses biologis itu melahirkan banyak mitos yang menimbulkan kerugian terhadap perempuan, sehingga terdapat asumsi yang tumpang tindih terkait haid (menstruasi). Mitos-mitos itu menjadi legitimasi budaya patriakhi, ditambah dengan adanya distorsi pemahaman terhadap beberapa teks agama yang menerangkan tentang haid. Dengan demikian, karya ilmiah ini hendak mengkaji hadis-hadis haid, agar memperoleh pemahakan objektifkontekstual. Penelitian ini diarahkan pada kajian ma`an al-hadis\. Adapun rumusan masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini ada dua. Pertama, bagaimana pemaknaan hadis-hadis haid (menstruasi)? Kedua, bagaimana relevansi hadis-hadis haid itu problem perempuan yang berkadilan gender. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik-kritis, dan menggunakan pendekatan historis-hermeneutis yang sensitif gender. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mendokumentasikan berbagai sumber terkait haid, baik sumber primer maupun sekunder. Adapun langkah operasionalnya menggunakan teori yang ditawarkan Nurun Najwah. Langkah itu secara garis besar terdiri atas dua tahapan, yakni analisis historis dan analisis hermeneutis. Ajaran Islam tidak menganut faham menstrual taboo, sebaliknya berupaya mengikis tradisi dan mitos masyarakat sebelumnya yang memberikan beban berat terhadap perempuan. Pertama, Haid merupakan kodrat-biologis yang diberikan Tuhan kepada perempuan. Sebagaimana terdapat dalam hadis riwayat al-Bukhari nomor 285 Kitab al-Haid, bab Kaifa Kana bad’u al-haid. Kedua, Nabi saw menghapus sekat-sekat ketabuan dan mitos yang melingkupi perempuan yang haid. Riwayat yang menerangkan hal itu adalah hadis nomor 286 yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dalam Sahih-nya Kitab al-Haid, Bab Gasl al-Ha’id Ra’sa Zaujiha wa Tarjilihi. Ketiga, Walaupun agama melarang untuk melaksanakan beberapa ibadah tertentu bagi perempuan haid, tetapi pelarangan itu bukan dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa perempuan itu kotor. Salah satunya terekam dalam hadis nomor 293 dalam Sahih al-Bukhari , Kitab al-Haid, Bab Tark al- Ha’id as-Sauma. %K Kata Kunci: Hadis, Menstrual Taboo, Haid, Larangan Berpuasa, Tubuh. %D 2014 %I UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA %L digilib15137