TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Ustadi Hamsah, M.Ag. ID - digilib15198 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15198/ A1 - BAYU FERMADI, Lc., NIM. 1220510091 Y1 - 2014/12/09/ N2 - Tesis ini lebih mengerucut pada pembahasan etika religius yang di kembangkan dan di jalankan oleh Ibnu Ath??illah, sehingga dapat dibedakan etika religius dengan etika ulama-ulama yang lain, seperti al-Ghaz?l?, Ibnu Hazm, al- Raghib al Isfah?n?, Ibnu Miskawaih dan lain-lain. Kemudian, selain pada etika tesis ini mencoba menjabarkan pemikiran-pemikiran Ibnu Ath??illah sehingga pemikiran beliau dapat tersistematiskan sehingga memudahkan pembaca dalam memahami pemikiran Ibnu Ath??illah. Konsep ajaran tasawuf Ibnu Atho?illah menekankan kebahagiaan akhir sebagai tujuan yang disebut ma?rifat. Dengan demikian nilai-nilai etika dan moral pada diri manusia perlu diperbaiki sebelum menuju pada tingkatan lebih tinggi dalam tasawuf. Ibnu Athoillah mengatakan bahwa, konsep kebahagiaan dapat diperoleh melalui pembelajaran (ri?dhoh) selain pada hati juga tunduk pada syariat. Ibnu Ath??illah yang hidup setelah masa pencerahan tasawuf abad VIII H, mengusung etika yang berlandaskan pada ajaran al-Qur?an dan Sunnah. Etika universal yang dapat diterapkan oleh berbagai kalangan masyarakat, baik kalangan menengah kebawah ataupun keatas. Ibnu Ath??illah menjadikan nilainilai humanisme sebagai dasar pemikirannya, dengan dasar tersebut perilaku dan gaya hidup tidak menimbulkan kotradiksi antar manusia, tetapi konsep tersebut dapat menaungi manusia untuk menajalani kehidupannya sesuai dengan kondrat manusia. Ibnu Ath??illah sangat menentang konsep uzlah dan khalwat yang diterapkan oleh para sufi terdahulu. Menurut Ibnu Ath??illah ajaran tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai humanis dan keluar dari ajaran agama Islam. Ajaran etika religius Ibnu Ath??illah memberikan pengaruh pada perilaku dan pemikiran Islam setelahnya. Ibnu Ath??illah dengan ajaran etika dan pemikirannya telah membongkar perilaku-perilaku keagamaan yang tidak sesuai 108 dengan ajaran Islam, kemudian menjawab tuduhan terhadap tasawuf sebagai biang mundurnya keilmuan Islam. Ibnu Ath??illah berpendapat bahwa tasawuf adalah salah satu sarana bagi umat Islam untuk menyeimbangkan kehidupan serta mendorong manusia untuk berperilaku dan berbuat sesuai dengan kodrat Allah yaitu penghambaan. Dengan kata lain tasawuf tidak membatasi akal dalam berfikir selama sesuai dengan ajaran agama Islam dan dapat dipertanggungjawabkan PB - UIN SUNAN KALIJAGA KW - Etika religius KW - IBNU ATH??ILLAH AL-SAKANDAR? M1 - masters TI - ETIKA RELIGIUS IBNU ATH??ILLAH AL-SAKANDAR? (W. 709 H/ 1309 M) AV - restricted EP - 133 ER -