%0 Report %9 Project Report %A MUTTAQIN, AHZAB %C Yogyakarta %D 1994 %F digilib:15307 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K Pendidikan Islam, Muhammadiyah %T MADRASAH MU'ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA , (STUDI TENTANG DINAMIKA PEMBAHARUAN SISTEM PENDIDIKAN KADER ULAMA), %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15307/ %X Al-Qismu Al-Arqa berdiri pada tahun 1918 merupakan cikal bakal Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah yang dibidani oleh K.H. Ahmad Dahlan sendiri. Keberadaan Lembaga Pendidikan a 1 t ernat if in i ti dak 1 epas dar i pandangan be 1 i au tent ang "ulama", yaitu ulama yang berkemajuan atau ulama intelek dan intelek ulama. Disamping itu, Al-Qismu Al-Arqa merupakan lembaga pendidikan untuk mempersiapkan guru agama dan pemimpin Muhammadiyah. Al-Qismu Al-Arqa mengalami perkembangan yang sangat unik dalam mengantisipasi perubahan zaman. Pada zaman pra kemerdekaan (masa penjajahan), Al-Qismu Al-Arqa hanya mengajarkan ilmu agama dan Bahasa Arab, dengan sarana yang masih sangat sederhana. Mengenai tempat kegiatan belajar diadakan di rumah K.H. Ahmad Dahlan, ada yang menyatakan di rumah H. Hilal di Kauman. Al-Qismu Al-Arqa berubah nama menjadi Kweekschool Islam ( 1921) ada yang menyatakan tahun 1922. sementara pendapat lain menyatakan pada tahun 1920 berganti nama menjadi Hoogere Muhammadiyah School, dan pada tahun 1923 menjadi Kweekschool Islam. Sejak tahun 1921 meteri diajarkan di Al-Qismu Al-Arqa ditambah seperti yang diajarkan pada Kweekschool Gouverment. Pada tahun 1924, Al-Qismu Al-Arqa berub.ah lagi menjadi Kweekschool Muhammadiyah. Pada periode ini para calon murid/santri harus menempuh ujian saringan/t&s dengan materi bacaan Al-Qur'an, menulis huruf Arab, membaca Melayu, berhitung, dan Ilmu Bumi. Pada masa ini mereka yang lulus ditentukan tinggal di internaat (asrama/pondok). Pada tahun 1934 kongres Muhammadiyah memutuskan merubah nama Kweekschool Muhammadiyah menjadi Madr•asah Mu'allimin Muhammadiyah sampai sekarang. Sejak awal berdirinya, Al-Qismu Al-Arqa yang memadu antara sistem pesantren dan sekolah dimaksudkan sebagai lembaga pendidikan alternatif bagi kemajuan umat Islam karena sistem pesantren sendiri waktu itu tidak bisa diandalkan untuk menghadapi perubahan zaman (modernisasi) yang cepat. Adapun perkembangan Madrasah ini sangat dipengaruhi oleh sistuasi dan kondisi yang mengitarinya, baik secara historis maupun sosiologis. Secara historis, Mu'allimin dipengaruhi oleh peristiwa masa lampau. Secara sosiologis Mu'allimin terikat oleh perubahan masyarakat itu sendiri, baik mengenai tradisi, ekonomi, maupun politik. Penyempurnaan program Madrasah pada pasca kemerdekaan meliputi sistem pembinaan siswa dan kurikulum. Kurikulum masa belajar lima tahun dirubah menjadi enam tahun, PGA , yaitu pada tahun 1959 . Perubahan tersebut untuk men i ngkat kan mut u out put da 1 am dun i a sepert i pada dimaksudkan yang semakin maju. Murid yang diterima adalah lulusan S.R. VI Muhammadiyah, Ibtidaiyah, Diniyah dan Madrasah yang sederajat. Lulusan S.R. Negeri harus mengikuti tes baca Al-Quran. pada masa-masa yang akan datang, Sementara, perubahan sosial dan latar belakang yang diwarisi itu me~upakan rasio de etra terhadap upaya pembaharuan yang bergulir dari zaman ke zaman. Sedangkan dinamika pembaharuan pada Madarasah Mu'allimin tersebut paling tidak ditentukan oleh pertama, rasa tanggung jawab terhadap umat Islam (Muhammadiyah); kedua, pengaruh modernitas yang sangat cepat; dan ketiga karena presepsi dan wawasan pemikiran pimpinan Madrasah itu berbeda terhadap Madrasah Mu'allimin itu sendiri.