@phdthesis{digilib15316, month = {May}, title = {EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DILENGKAPI DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MINAT BELAJAR SISWA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 07600072 Emi Ristiana}, year = {2014}, note = {Pembimbing: Iwan Kuswidi M. Sc dan Sintha Sih Dewanti M.Pd.Si.,}, keywords = {Berpikir Kreatif, Minat Belajar, Group Investigation, Guided Discovery}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15316/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara model pembelajaran group investigation, model pembelajaran group investigation dilengkapi dengan metode guided discovery dan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kreatif dan minat belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain nonequivalent control group design untuk tes kemampuan berpikir kreatif dan posttest only control group design untuk angket minat belajar. Populasi adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Hasyim Asy?ari Welahan Jepara. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling, diperoleh kelas VIII B sebagai kelas eksperimen I dengan menggunakan model pembelajaran group investigation, kelas VIII A sebagai kelas eksperimen II dengan menggunakan model pembelajaran group investigation dilengkapi dengan metode guided discovery dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode pengumpulan data penelitian dilakukan menggunakan instrumen tes dan angket. Analisis data yang digunakan yaitu uji ANOVA dan uji lanjutan perbandingan ganda tukey. Hasil uji ANOVA pada tes kemampuan berpikir kreatif dan minat belajar siswa dengan tingkat signifikansi 0,05, diperoleh hasil bahwa rata-rata gain dan skor angket ketiga kelas terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji lanjutan perbandingan ganda tukey, diketahui bahwa (1) model pembelajaran GI lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kreatif, (2) model pembelajaran GI dilengkapi metode GD lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kreatif, (3) model pembelajaran GI dilengkapi metode GD lebih efektif daripada pembelajaran GI terhadap kemampuan berpikir kreatif, (4) model pembelajaran GI lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap minat belajar, (5) model pembelajaran GI dilengkapi metode GD lebih efektif daripada pembelajaran konvensional terhadap minat belajar, (6) model pembelajaran GI dilengkapi metode GD tidak lebih efektif daripada pembelajaran GI terhadap minat belajar siswa.} }