@phdthesis{digilib15402, month = {January}, title = {GOSIP DAN KONSTRUKSI BERITA PERCERAIAN DALAM INFOTAINMENT (Analisis Wacana Berita Perceraian Ayu Ting Ting di Infotainment Silet Edisi 11-24 November 2013) }, school = {UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 11210157 SITI MARIYAM }, year = {2015}, note = {Pembimbing : Alimatul Qibtiyah, S.Ag, M.Si, M.A, Ph. D.,}, keywords = {Kata Kunci: Gosip, Perceraian, Infotainment, Analisis Wacana}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15402/}, abstract = {Secara umum masyarakat menganggap bahwa perceraian sebagai sebuah ?aib? yang memalukan, sebab hal itu dianggap sebagai kegagalan dalam membina rumah tangga. Maka, persoalan perceraian sudah tidak seharusnya dibeberkan terhadap publik apalagi menjadi bahan pergunjingan. Namun, berbeda dengan fakta yang ada dalam infotainment, kasus perceraian selebriti justru dipertontonkan terhadap publik. Perceraian Ayu Ting Ting merupakan salah satu kasus perceraian yang mampu menjadi trending topik dalam infotainment Silet. Bahkan, lebih dari sekedar berita, infotainment Silet seringkali mencampuradukkan antara berita dan gosip. Apapun jenis medianya, media pada dasarnya tidak mereproduksi realitas, melainkan menentukan (to define) realitas melalui pemakaian kata-kata yang terpilih. Realitas tersebut disampaikan kepada khalayak dalam bentuk bahasa (teks). Tiap kata dan kalimat yang digunakan media dimaknai menunjukkan sebuah praktik ideologi. Analisis wacana yang ditawarkan Roger Fowler dkk, berupaya melihat nilai-nilai yang mendasari setiap kata dan kalimat yang digunakan infotainment Silet dalam berita perceraian Ayu Ting Ting, sehingga sampailah pada hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa infotainment Silet sering menggunakan bahasa yang dapat mengalihkan realitas. Infotainment Silet mengkonstruksi dan memposisikan perceraian yang sejatinya adalah ?aib? yang memalukan, digambarkan sebagai sebuah tontonan yang layak dan patut dikonsumsi sehingga terlihat tidak seperti ?aib? yang memalukan lagi. Lebih dari itu, berita yang ditampilkan banyak mengandung unsur ghibah, bahkan pada tahap tertentu justru merambah pada tahap ?mengadu? (namimah) dan menjadikannya dasar bagi pembentukan berita. Infotainment Silet juga belum mampu menempatkan diri pada posisi yang netral dalam pemberitaannya. Tekanan pasar dan kuatnya kepentingan ekonomi telah mempengaruhi konten pemberitaan infotainment Silet, sehingga ideologi yang tampak adalah ideologi kapitalisme yang berpihak pada kepentingan pasar, sementara pengaruh negatif dari konten berita terhadap khalayak cenderung diabaikan dan dikesampingkan. Jadi, dilihat dari konten beritanya, infotainment Silet bukan saja tidak masuk dalam jenis soft journalism, tetapi justru menjadi ?not journalism? } }