@phdthesis{digilib15434, month = {January}, title = {KAMPUNG WISATA BERBASIS MASJID : STUDI PENGORGANISASIAN KAMPUNGWISATA SAYIDAN, KELURAHAN PRAWIRODIRJAN, KECAMATAN GONDOMANAN, KOTA YOGYAKARTA }, school = {UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 11230033 AHMAD KHARIS }, year = {2015}, note = {Pembimbing : Dr. Pajar Hatma Indra Jaya, M. Si }, keywords = {Kata Kunci : Kampung Wisata, Masjid, Studi Pengorganisasian dan Dampak.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15434/}, abstract = {Kampung Wisata Berbasis Masjid : Studi Pengorganisasian Kampung Wisata Sayidan Kelurahan Prawirodirjan Kecamatan Gondomanan DIY Indonesia memiliki potensi alam dan budaya yang teramat besar, namun banyak potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Menurut Mubyarto, pariwisata merupakan suatu sektor ekonomi yang terbukti mampu mengentaskan kemiskinan pada suatu daerah, karena di dalam pengelolaan pariwisata pasti akan memiliki dampak trickle down effect bagi masyarakat lokal. Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri banyak bermunculan desa wisata, contohnya Kampung Wisata Sayidan yang menggunakan masjid sebagai basecamp atau tempat rapat dan diskusi. Maka penulis menarik rumusan masalah diantaranya, bagaimana proses atau tahap pengorganisasian Kampung Wisata Sayidan dan Apa dampak pengorganisasian dari masyarakat ke masyarakat Kampung Sayidan. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut penulis menggunakan Teori Asset Based Community dan teori dampak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis mengenai pengorganisasian kampung wisata melalui masjid yang berdampak pada lini agama, sosial-budaya maupun peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, prosedur penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang yang diamati. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik bola salju (snowballing), wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan kunci yaitu Bapak Surachman selaku Ketua Kampung Wisata Sayidan kemudian penulis dirujuk untuk menggali data ke pihak Camat Gondomanan dan Lurah Prawirodirjan serta sejumlah masyarakat Kampung Sayidan lainnya. Penelitian ini menemukan bahwa adanya kampung wisata berawal dari gagasan masyarakat Kampung Sayidan, dulu sungai tersebut dianggap sumber musibah banjir, namun sekarang masyarakat Sayidan mampu memanfaatkan sebagai tempat wisata. Kemudian mendapatkan respon positif dari berbagai macam masyarakat. Dimulai dari berbagai agenda rapat atau pertemuan, masjid dijadikan basecamp utama dalam penyusunan dan melahirkan Kampung Wisata. Melalui pemanfaatan kawasan Sungai Code yang letaknya ditimur Kampung Sayidan. Adapun proses pengorganisasian masyarakat melalui Kampung Wisata Berbasis Masjid yang dilakukan oleh pihak pengelola Kampung Sayidan yaitu a) Munculnya Ide : Dari Discovey sampai Dream, b) Perencanaan (Design): Merinci Unsur Apa Saja Yang Diperlukan, c) Menetapkan (Define) : Menggalang Kekuatan Bersama, d) Pelaksanaan (Destiny) : Memastikan Rencana Sudah Dilaksanakan. Kegiatan pemberdayaan tersebut telah memberikan dampak sosialbudaya, ekonomi kepada masyarakat Kampung Wisata Sayidan. Akhirnya, masyarakat Kampung Sayidan yang dahulu mengenal kampungnya sebagai tempat kumuh, kini Kampung Sayidan telah mulai menjadi primadona bagi wisatawan dan mendatangkan berkah kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. } }