@phdthesis{digilib15498, month = {January}, title = {PENGASUHAN REMAJA PELAKU KRIMINALITAS (STUDI FENOMENOLOGI ORANGTUA DENGAN REMAJA PELAKU KRIMINALITAS DI LAPAS II B SLEMAN)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 10710051 SEPTIANI FAUZIA}, year = {2015}, note = {Pembimbing: Rachmy Diana S. Psi, Psi. M.A}, keywords = {Pengasuhan, remaja, kriminalitas}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15498/}, abstract = {Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi fenomena pengasuhan remaja pelaku kriminalitas di Lapas II B Sleman. Informan dalam penelitian ini adalah dua orangtua (ayah dan ibu) yang mempunyai anak remaja pelaku kriminalitas di Lapas II B Sleman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun jenis penelitian ini adalah studi fenomenologi, yaitu metode penelitian dengan pengetahuan yang nampak dalam kesadaran yang dialami oleh informan. Teknik yang digunakan adalah wawancara sebagai pengumpulan data utama, observasi dan dokumentasi sebagai data pendukung. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan bahwa pengasuhan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap munculnya kriminalitas remaja, seperti minum-minuman keras, obat-obatan terlarang, berkelahi, tawuran bahkan hingga berujung kematian. Pengasuhan yang dimaksudkan seperti (1) Membiarkan anak tumbuh dengan kesenangan tanpa merasakan perjuangan, seperti tidak dilibatkan dalam pekerjaan rumah dan menuruti semua keinginannya, (2) Cenderung membiarkan atau menyepelekan perilaku menyimpang anak pada tahap awal, (3) Gagal dalam melakukan pengawasan dan pengontrolan, sehingga tidak mengetahui perilaku ataupun perbuatan anak di luar rumah, (4) Tidak mempunyai sikap yang tegas terhadap anak, (5) Gagal menjadi pendengar yang baik, sehingga anak kurang terbuka dengan orangtunya dan cenderung menyimpan masalahnya sendiri, (6) Kurang menyadari tanggung jawabnya sebagai orangtua dan cenderung menyalahkan orang lain atas perilaku menyimpang anak, (7) Orangtua tidak memberikan keteladanan, (8) Kurang mampu mendampingi anak saat masa transisi. Dari point-point di atas, dapat disimpulkan bahwa orangtua kurang mengerti tahap perkembangan anak dan pengasuhan yang tepat dalam setiap tahapnya.} }