eprintid: 15502 rev_number: 18 eprint_status: archive userid: 71 dir: disk0/00/01/55/02 datestamp: 2015-04-06 07:17:46 lastmod: 2015-10-06 04:19:53 status_changed: 2015-04-06 07:17:46 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: A.FUAD, NIM. 08120057 title: FUSI PARTAI-PARTAI ISLAM MENJADI PPP PADA MASA AWAL ORDE BARU (1971 – 1973) ispublished: pub subjects: S divisions: jur_spi full_text_status: restricted note: Pembimbing : Fatiyah S.Hum.,MA abstract: Umat Islam merupakan penduduk mayoritas di Indonesia. potensi ini sangat disadari oleh kalangan politikus partai-partai Islam dankarena itu adanya sebuah koalisi dari partai yang berbasiskan agama itu sangatlah di harapkan elit politik partai-partai islam. Perjalanan parpol islam di indonesia dari sejak dulu hingga sekarang memang penuh liku-liku, mulai dikurangi peranannya pada masa demokrasi terpimpin, kemudian pasca demokrasi terpimpin pada tahun 1973 terjadi penyederhanaan partai politik Islam melalui fusi partai politik dalam satu partai yang bernama Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pemaksaan akan fusi oleh Orde Baru membuat empat partai Islam yang sebelumnya terpisah dengan terpaksa harus bergabung ke dalam satu wadah partai yang bernama Partai Persatuan Pembangunan. Keempat partai tersebut ialah Partai NU, Parmusi, PSI dan Perti. Dalam hal ini, peniliti berupaya mengkaji latar belakang ternjadinya kebijakan fusi partai politik yang dilakukan oleh Orde Baru kemudian juga latar belakang keempat partai sebelumnya yang tergabung dalam Partai Persatuan Pembangunan serta respon umat Islam tentang adanya fusi partai politik yang berpengaruh juga pada partai Islam. Dalam meneliti kajian di atas, peneliti menggunakan teori Gabriel A. Almond, yaitu teori Stukrtural-Fungsional. Menurut Almond, bahwa “pada setiap sistem politik pasti terdapat fungsi-fungsi yang harus ada demi berlangsungnya kehidupan sistem politik itu sendiri. Tanpa fungsi-fungsi itu, tidak akan ada sistem politik.Sumber teori ini memusatkaan perhatian pada usaha menemukan fungsi politik yang ada dalam suatu sistem politik dan kemudian menelaah struktur politik apa yang melaksanakan fungsi-fungsi itu. Jadi, menurut Almond, ciri-ciri universal yang pasti dimiliki oleh setiap sistem politik ialah adanya fungsi politik dan struktur politik tertentu.Sedangkan metode yang digunakan dalam kajian ini meliputi tahapan-tahapan mulai dari Heuristic atau tahap Pengumpulan Data, Verifikasi atau seleksi dan kritik, Interpretasi atau analisa dan Historiography, penulisan atau penyajian. Adapun hasil dari penelitian ini adalah menjelaskan tentang sejarah singkat keempat partai politik Islam sebelum terjadinya fusi yaitu Partai NU, Parmusi, PSI dan Perti. Kemudian menjelaskan latar belakang upaya untuk menerapkan kebijakan fusi partai politik dan yang terakhir adalah proses tergabungnya partai politik Islam kedalam suatu wadah Partai Persatuan Pembangunan serta respon dari umat Islam khususnya para aktifis Islam. date: 2015-01-26 date_type: published institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: A.FUAD, NIM. 08120057 (2015) FUSI PARTAI-PARTAI ISLAM MENJADI PPP PADA MASA AWAL ORDE BARU (1971 – 1973). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15502/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15502/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf