%A NIM. 09120008 APRIYANTO %O Pembimbing : Riswinarno S.S, M.M %T AKULTURASI BUDAYA DALAM ARSITEKTUR MASJID GEDHE MATARAM KOTAGEDE %X Masjid Gedhe Mataram Kotagede, merupakan salah satu masjid tradisional di Jawa. Hingga saat ini keberadaanya masih terjaga dengan baik. Arsitektur masjid Gedhe Mataram merupakan percampuran dari berbagai unsur budaya, mulai dari bangunan utama yang memiliki kesamaan bentuk dengan rumah tradisional Jawa yaitu joglo, sampai konsep masjid dan makam para pendiri kerajaan mataram yang masih bisa kita saksikan saat ini. Sejarah berdirinya masjid Gedhe Mataram Kotagede yaitu pada masa panembahan Senopati pada tahun 1585-1601. Bangunan masjid tersebut berawal dari bentuk langgar. Seiring perkembangannya masjid Gedhe Mataram Kotagede mengalami beberapa perbaikan dan penambahan yang disebabkan oleh faktor teknis maupun non teknis. Adapun bagian-bagian masjid Gedhe Mataram Kotagede saat ini,mulai dari ruangan utama yaitu: pawestren, mimbar, mihrab, saka guru, atap tumpang, mustaka, sedangkan unsur luar masjid terdapat serambi, bedhug dan kenthongan, jagang atau blumbang, tempat wudhu, prasasti tugu, bangsal dan satu kompleks dengan makam para pendiri masjid.memiliki pintu gerbang paduraksa, tempat wudhu, jagang atau blumbang, serambi, pawestren, saka guru, mihrab, mimbar, atap tumpang, mustaka. Masjid tersebut satu kompleks dengan makam. Penelitian menggunakan metode sejarah yang mencakup beberapa aspek yaitu pengumpulan data, kritik sumber, analisis data, penulisan hasil pemelitian. Selain itu juga penulis menggunakan pendekatan historis-arkeologis. Pendekatan historis digunakan untuk mengetahui sejarah masjid gedhe mataram. sedangkan pendekatan arkeologis ditujukan untuk mengetahui pembangunan atau renofasi masjid gedhe mataram kotagede. Teori yang digunkan adalah teori akulturasi yang diutarakan oleh Koentjaraningrat, bahwa akulturasi terjadi ketika suatu kebudayaan dipengaruhi oleh unsur-unsur kebudayaan asing, sedangkan unsur kebudayaan asing diintegrasikan dalam kebudayaan yang ada tanpa menghilangkan kebudayaan asli. Hasil dari penelitian ini terdapat tiga unsur pengaruh budaya yaitu pengaruh unsur budaya Islam, Jawa dan Hindu. Unsur Islam terdapat bentuk mimbar, mihrab, tempat wudhu. Unsur jawa terdapat pada saka guru tiang penyangga atap, bentuk atap masjid yang berbentuk tajug lamabang gantung yaitu atap yang berbentuk kemah atau piramid. Sedangkan unsur Hindu terdapat pada gapura paduraksa, motif hias yang ada pada pagar keliling masjid motif teratai, kala makara. %D 2015 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib15503