eprintid: 15506
rev_number: 9
eprint_status: archive
userid: 71
dir: disk0/00/01/55/06
datestamp: 2015-04-06 07:30:55
lastmod: 2015-04-06 07:30:55
status_changed: 2015-04-06 07:30:55
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: SACHISTIANI, NIM.  09120060
title: TRADISI ZIARAH JUM’AT KLIWON KE MAKAM SUNAN
GUNUNGJATI CIREBON
( STUDI KASUS PADA MASYARAKAT DESA SLIYEG, KABUPATEN INDRAMAYU )
ispublished: pub
subjects: S
divisions: jur_spi
full_text_status: restricted
note: Pembimbing :  Dra. Soraya Adnani, M. Si.
abstract: Tradisi Ziarah Jum’at Kliwon ke Makam Sunan Gunungjati Cirebon (Studi
Kasus Pada Masyarakat Desa Sliyeg, Kecamatan Indaramayu)
Ziarah ke makam wali sudah sejak dulu menjadi aktivitas yang dilakukan
oleh masyarakat Jawa. Ziarah bahkan menjadi salah satu kegiatan yang sudah
menjadi agenda tersendiri dalam memenuhi kegiatan keagamaannya. Ziarah
sebagai sarana penghormatan terhadap leluhur, dilakukan juga ziarah ke makammakam
tua dan tempat para tokoh dimakamkan atau tempat-tempat keramat
lainnya. Biasanya mereka berziarah ke makam para Walisongo yang dianggap
mempunyai kelebihan atau kesaktian dan merupakan tokoh yang menyebarkan
agama Islam.
Peneliti mengambil tradisi ziarah Jum’at Kliowon ke makam Sunan
Gunungjati Cirebon (studi kasus pada masyarakat Desa Sliyeg, Kabupaten
Indramayu). Tema ini diambil karena sebagian masyarakat Desa Sliyeg ini setiap
malam Jum’at pergi berziarah ke makam Sunan Gunungjati. Peneliti membatasi
rumusan masalah, mengapa masyarakat Desa Sliyeg masih melaksankan ziarah
Kliwonan ke makam Sunan Gunungjati, apa alasan mandi di sumur pitu bagi
masyarakat Desa Sliyeg ketika melakukan ziarah Kliwonan, dan apa fungsi dari
ziarah itu bagi masyarakat Desa Sliyeg.
Makam Sunan Gunungjati setiap malam Jum’at Kliwon padat dikunjungi
oleh masyarakat yang datang dari berbagai daerah, salah satu yang datang dan
berziarah ke Makam Sunan Gunungjati adalah masyarakat Desa Sliyeg
Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indaramayu. Uniknya dalam tradisi ziarah Jum’at
Kliwon ini, masyarakat sebelum melakukan tahlilan melakukan mandi di sumur
pitu dan melaksanakan wudhu terlebih dahulu sebelum melakukan tahlil. Agar
bersih dari segala kotoran ataupun najis yang menempelnya. Sebelum berziarah
ini dianjurkan suci. Penelitian ziarah makam ini adalah penelitian lapangan yaitu
penelitian yang mengungkapkan fakta yang ada di lapangan berdasarkan
pengamatan dan wawancara juga tidak lepas dari data pustaka. Adapun metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian budaya dengan
jenis pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian menggunakan data deskriptif
ucapan, tulisan pelaku yang diamati dari masyarakat (subyek) itu sendiri.
Sedangkan teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori fungsi yang
dikemukakan oleh Robert K. Merton. Menurut Robert K. Merton fungsi terbagi
dua yaitu fungsi manifes dan fungsi laten. Fungsi manifest ialah fungsi yang
tampak, sedangkan fungsi laten ialah fungsi yang tidak tampak.
Hasil penelitian Masyarakat Desa Sliyeg ini berkeinginan ziarah dan
mandi sumur pitu, ingin mendapatkan barokah mencari kebaikan seperti minta
dagangannya dilariskan, dilancarkan rezekinya, awet muda, dan lain sebagainya.
date: 2015-01-26
date_type: published
institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
thesis_type: skripsi
thesis_name: other
citation:   SACHISTIANI, NIM. 09120060  (2015) TRADISI ZIARAH JUM’AT KLIWON KE MAKAM SUNAN GUNUNGJATI CIREBON ( STUDI KASUS PADA MASYARAKAT DESA SLIYEG, KABUPATEN INDRAMAYU ).  Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.   
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15506/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15506/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf