TY - THES N1 - Pembimbing : Dr. Maharsi, M. Hum. ID - digilib15527 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15527/ A1 - HANAFI HUSNI MUBAROQ, NIM. 11120035 Y1 - 2015/01/26/ N2 - Jatinom semula masih merupakan hutan belantara, kemudian oleh Seh Wasibagno Timur yang kemudian dikenal dengan nama Ki Ageng Gribig, daerah tersebut dibuka menjadi tempat pemukiman dan tanah pertanian. Setelah menjadi tempat pemukiman, Ki Ageng Gribig mulai menyebarkan ajaran agama Islam kepada penduduk setempat. Lama kelamaan murid yang datang semakin bertambah banyak, oleh karenanya dia mendirikan sebuah masjid sebagai tempat beribadah dan tempat pertemuan atau tempat untuk belajar agama Islam. Dalam perkembangannya Ki Ageng Gribig berhasil menanamkan ajaran Islam di daerah tersebut yang selanjutnya Jatinom menjadi pusat penyebaran agama Islam pada masa pemerintahan Sultan Agung. Keberhasilan tersebut berkaitan dengan dekatnya hubungan antara Ki Ageng Gribig dengan Sultan Agung, dalam sejarahnya Ki Ageng Gribig dulunya adalah guru agama dari Sultan Agung kecil, Ki Ageng Gribig juga berhasil memadamkan niat Adipati Palembang yang ingin memberontak kepada Mataram tanpa melalui pertumpahan darah. Pokok permasalahan yang diteliti adalah bagaimana proses awal masuknya Islam ke Jatinom, menjelaskan tentang biografi Ki Ageng Gribig, pemerintahan Mataram pada masa Sultan Agung, dan hubungan atau relasi Ki Ageng Gribig dengan Sultan Agung dalam pemerintahan Mataram, ataupun sebelum Sultan Agung memerintah Mataram. Serta menjelaskan peran Ki Ageng Gribig dalam proses islamisasi di Jatinom pada masa Sultan Agung. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori peranan sosial yang didefinisikan dalam pengertian pola-pola atau norma-norma perilaku yang diharapkan dari orang yang menduduki posisi tertentu dalam struktur sosial. Metode yang digunakan adalah metode historis, yakni suatu langkah atau cara merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan, mengkritik, menafsirkan, dan mensintesiskan data dalam rangka menegakkan fakta serta kesimpulan yang kuat. Ki Ageng Gribig yang masih merupakan keturunan Prabu Brawijaya V menyebarkan agama Islam di Jatinom dan memperkuat ajaran Islam sampai akhir hayatnya. Masyarakat Jatinom yang semula banyak memeluk agama Hindu dan Budha, beserta kepercayaan animisme dan dinamisme tidak banyak menentang tetang ajaran Islam yang dibawa oleh Ki Ageng Gribig. Sebagai tanda bhakti dari seorang murid kepada gurunya, Sultan Agung sangat membantu dan mendukung berkembangnya islamisasi di Jatinom oleh Ki Ageng Gribig, terlihat dengan membangunkan masjid dan mendukung upacara tradisi Yaqowiyu. Islamisasi ini berjalan dengan lancar, dikarenakan ajaran Islam yang universal, begitu juga dengan kondisi politik Sultan Agung yang mendukung sepenuhnya terhadap perkembangan Islamisasi ini, beserta kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Ki Ageng Gribig yang menyentuh hati. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA M1 - skripsi TI - ISLAMISASI DI JATINOM OLEH KI AGENG GRIBIG PADA MASA SULTAN AGUNG AV - restricted ER -