TY - THES N1 - PEMBIMBING: DRS.H. MAMAN A MALIK SY ID - digilib1556 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1556/ A1 - MAHRUL AFANDI - NIM. 00120301, Y1 - 2008/08/19/ N2 - ABSTRAK Ketika pada masa kejayaan kekuasaan Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus menjelang akhir setelah sekian lama mengalami kejayaan dalam kurun waktu 90 tahun (661-750) secara garis besar bahwa pada waktu itu situasi politik yang kurang stabil membuat kelemahan umat Islam yang dipicu oleh beberapa faktor yang diantaranya: Pertama, faktor internal. Para ahli sejarah mengatakan bahwa penyebab kehancuran Dinasti Umayyah berasal dalam kekuasaan itu sendiri, hal tersebut bermula dari kekuasaan mas pemerintahan Imar Ibn Abdul Aziz (99-101 H/717-720 M). Sepeninggal Umar II pemerintahan mulai melemah dan sangat menonjol pada masa Khalifah Yazid II (101-105 H/720-724 M). Pada akhirnya stabilitas pemerintahan menjadi kacau dengan latar belakang dan kepentingan etnis politis, masyarakat menyatakan konfrontasi terhadap pemerintahan Yazid Ibn Abdul Malik. Kedua, faktor eksternal. Puncak kerusuhan pada masa pemerintahan Hisyam Ibn Abdul Malik (105-125 H/724-743 M). Karena di zaman ini muncul satu kekuatan baru Bani Abbas yang menjadi tantangan berat bagi pemerintah. Usaha untuk memberikan teror fisik maupun ancaman tersebut berlanjut hingga pada puncaknya. Dalam perkembangan berikutnya teror kekuatandari golonganBani Hasyim ini, mampu menggulingkan Umawiyyah di Timur dan menggantikan dengan Dinasti baru, Bani Abbas. Ketika memasuki keberhasilan menyusun kekuatan militer yang mendapat dukungan dari bangsa Barbar, maka wajah Islam mulai bersinar bersamaan terbentuknya Dinasti Umayyah di Andalusia. Barangkali berkat keuletan dan kebijaksanaan pemimpin Abdurrahman ad-Dakhil yang bergelar Amir (panglima atau gubernur) tidak terikat dengan sistem Khilafah, tetapi mengacu pada corak imperium Yunani. Selanjutnya Dinasti Umayyah II di Andalusia benar-benar menjadi pusat keilmuan dan peradaban Eropa yang berbasiskan Islam pada masa keemasannya serta mampu menempatkan Cordova sejajar dengan Konstantinopel. Penulis mengkaji korelasi kemunduran Bani Umayyah di Timur dengan berdirinya di Barat ini, sebab walaupun hampir sebagian besar ahli sejarah menggambarkan sisi gelap dari para penguasa Bani Umayyah katakanlah memakai politik yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, namun pada kenyataannya banyak kebijakan-kebijakan politik dan keberanian dalam menyatukan kaum radikal yang selalu memberikan teror maupun cap terhadap penguasa khususnya, umat Islam pada umumnya. Menurut Sir Hamilton kemampuan administrasi negara yang mengadopsi dari bangsa Yunani membuat kejayaan Islam semakin menuju kemaharajaan. PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - Sejarah Islam KW - Bani umayyah KW - Andalusia KW - Abd al- Rahman M1 - skripsi TI - PERAN ABD AL-RAHMAN I TERHADAP KEBANGKITAN DAULAH BANI UMAYYAH DI ANDALUSIA 750 - 763 M AV - restricted ER -