%A NIM. 10110020 MUHAMMAD ANSORI SIDIQ %O Pembimbing: Prof. Dr. H. Taufiq A. Dardiri, SU %T AL 'ANASIR AL SIKOLOGIYYAH LI AL SHAKHS AL RAISI FI AL QISSAH AL QASIRAH WARDAT AL HANIY LI GIBRAN KHALIL GIBRAN (DIRASAH TAHLILIYYAH SIKOLOGIYYAH %X Wardah Hani merupakan salah satu cerpen Gibran dalam antologinya al- Arwah al-Mutamarridah yang menjadi objek material penelitian ini. Menggunakan rancangan penelitian deskriptif, penelitian ini berusaha mencari gambaran alam psikis tokoh utama. Cerpen ini berkisah tentang seorang perempuan yang berusaha mendobrak tradisi masyarakat yang menindas kaum perempuan. Wardah Hani berani melawan tradisi kawin paksa yang menekan alam psikisnya. Ia meninggalkan suaminya dan hidup bersama pemuda pilihannya. Meskipun dikucilkan dan dihina, ia merasa bebas dan dapat menjadi diri sendiri tanpa merasakan tekanan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tokoh utama dalam cerpen karya Jubron Khalil Jubron. Adapun pendekatan yang digunakan peneliti untuk menganalisis tokoh tersebut adalah pendekatan Psikologi Humanistik Abraham Maslow yang terkenal dengan konsep Hirarki Kebutuhan yang mana konsep ini menjadi landasan dalam pencapaian aktualisasi diri dari tokoh utama. Untuk mencapai aktualisasi diri, seseorang harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan di bawahnya, yaitu; kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan akan cinta kasih, kebutuhan akan harga diri. Agar mendapatkan gambaran yang lebih utuh tentang psikis tokoh utama, maka dijelaskan pula faktor-faktor yang mempengaruhi tokoh utama dalam prosesnya beraktualisasi diri. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada kejadian tertentu sebagai batu loncatan tokoh utama dalam beraktualisasi diri. Kejadian tersebut di antaranya: pernikahannya di usia dini dengan Rasyid Bik, dan masa dimana ia menemukan cintanya pada seorang pemuda sederhana. Selain itu, ada beberapa karakter yang tampak pada Wardah Hani dalam beraktualisasi diri. Karakter tersebut adalah: 1) Mampu melihat realitas secara lebih efisien, 2) Spontanitas, kesederhanaan, dan kewajaran dalam hidup, 3) Memusatkan diri pada masalah, 4) Pribadi yang otonom, 5) Membedakan dengan jelas antara cara dan tujuan, 6) Kesadaran sosial, 7) Daya tahan terhadap pengaruh kebudayaan. %K Wardah Hani %D 2015 %I UIN SUNAN KALIJAGA %L digilib15569