%0 Thesis %9 Skripsi %A AGUS SYAHPUTRA, NIM. 09210141 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2015 %F digilib:15587 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %T PEMIKIRAN PLURALISME IR. SOEKARNO (ANALISIS WACANA TEUN A. VAN DIJK PADA PIDATO LAHIRNYA PANCASILA 1 JUNI 1945) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15587/ %X Pluralisme berasal dari kata “plural” yang berarti jamak/banyak. Sedangkan pluralisme adalah suatu paham atau teori yang menganggap bahwa realitas itu terdiri dari banyak substansi. Pluralisme juga sering digunakan untuk menunjuk makna realitas keragaman sosial, sekaligus sebagai prinsip atau sikap terhadap keragaman itu. Sebagai desain tuhan (Design of God) pluralisme harus diamalkan dalam bentuk sikap dan tindakan yang menjunjung tinggi multikulturalisme berdasarkan pengakuan atas persamaan, kesetaraan, dan keadilan. Dengan demikian, bisa kita simpulkan bahwa pluralisme merupakan solusi untuk menyatukan kebhinekaan dalam rangka terwujudnya masyarakat yang aman, damai, sejahtera, adil, dan makmur seperti yang sudah dicita-citakan oleh Ir. Soekarno dalam pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945. Dalam penelitian ini penulis ingin menggali lebih dalam lagi pemikiran Pluralisme Ir. Soekarno yang tertuang pada pidatonya yang fenomenal dan mempunyai nilai histori terhadap perumusan dasar pendirian negara Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana Teun A van Dijk dengan tujuan untuk menganalisis teks pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 secara konprehensip dengan mengedepankan unsur tindakan, konteks, histori, kekuasaan, dan idiologi yang memberikan pengaruh pada teks pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 yang disampaikan oleh Ir. Soekarno di depan peserta rapat BPUPK. Dari hasil analisis yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa konsep Pancasila yang ditawarkan oleh Ir. Soekarno merupakan manifestasi pemikiran Pluralisme ala Ir. Soekarno yang terlahir dari perenungan jiwa yang dalam, buah hasil penyelidikan cipta yang teratur dan seksama di atas basis pengetahuan dan pengalaman yang luas dan tidak begitu saja dapat dicapai oleh saban orang. Falsafah bangsa yang menjadi fondasi yang kuat, kekal dan abadi, sebab hanya atas fondasi ini negara Indonesia bisa kekal dan abadi. %Z Pembimbing : Dr. Hamdan Daulay, M.A., M.Si