%0 Thesis %9 Skripsi %A MUTTAQIN CHOIRI - NIM. 04350138, %B /S1 - Skripsi/Fakultas Syari'ah/ %D 2008 %F digilib:1563 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K Kedudukan wanita, pernikahan, hukum keluarga Islam Indonesia. %T KEDUDUKAN WANITA DALAM PERNIKAHAN (STUDI PEMIKIRAN NASR HAMID ABU ZAYD DAN RELEVANSINYA DENGAN HUKUM KELUARGA ISLAM INDONESIA) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1563/ %X ABSTRAK Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UUP) pasal 31, dan Instruksi Presiden R.I. Nomor 1 Tahun 1991, tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 79, disebutkan bahwa “Suami adalah kepala keluarga dan isteri ibu rumah tanggaâ€ÂÂ, hal ini mengindikasikan adanya perbedaan dalam kepemimpinan rumah tangga yang didominasi oleh kalangan laki-laki dengan menempatkannya sebagai pemimpin. Pembagian peran seperi ini mengakibatkan adanya steretotipe yang menegaskan bahwa materi dari UUP maupun KHI terkesan asal comot dari penafsiran ayat-ayat al-Qur'an. Yang juga seringkali mengindikasikan peran laki-laki di atas perempuan. Nasr Hamid Abu Zayd dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an dengan mengatasi problem-problem pembacaan terutama yang berasal dari tantangan sosiologis dan historis, dalam penafsirannya Abu Zayd bertujuan untuk menemukan makna asal dari sebuah teks dengan menempatkannya pada sebuah konteks historis, selanjutnya adalah dengan tujuan untuk mengklarifikasi kerangka sosio kultural kontemporer dan tujuan-tujuan praktis yang mendorong dan mengarahkan penafsiran. Salah satu metode pembaharuan hukum keluarga Islam adalah dengan pembacaan ulang dari penafsiran al-Qur'an, atau reinterpretasi, sehingga bisa diperoleh pemaknaan yang baru atas beberapa pemaknaan yang sudah ada sebelumnya. Abu Zayd merupakan salah satu tokoh dalam membaca ulang pemaknaan al-Qur'an yang serba Arabisme, dengan menggunakan hermeneutika al- Qur'an dalam menjelaskan signifikansi pemaknaan sebuah teks. Penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutik-yuridis, yang digunakan untuk menganalisis pemikiran Abu Zayd dan ensitivitas gender dalam UUP maupun KHI, sehingga bisa diperoleh gambaran yang jelas tentang problem yang ada dalam UUP maupun KHI serta penafsiran Abu Zayd yang nantinya akan dihubungkan dengan wacana perubahan dalam hukum keluarga Islam di Indonesia. Sehingga diperoleh gambaran dan kehendak dari teks-teks al-Qur'an yang nantinya bisa diterapkan pada pembentukan maupun pembaharuan hukum keluarga Islam. %Z b Pembimbing I : /b Agus Moh. Najib, S.Ag., M.Ag., b Pembimbing II : /b Yasin Baidi, S.Ag., M.Ag.