TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Ustadi Hamsah M.,Ag ID - digilib15812 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15812/ A1 - HANI ROFIQOH, NIM. 10520003 Y1 - 2015/01/08/ N2 - Di dalam aktifitas keagamaan masyarakat khususnya masyarakat Jawa, Manunggaling Kawulo Gusti merupakan hal yang akrab bagi mereka. Namun masih banyak yang belum paham sepenuhnya pada proses ini. Banyak tafsiran tentang Manunggaling Kawulo Gusti yang dianggap melanggar norma agama. Dengan melihat keberagamaannya, berbagai spekulasi dan anggapan hampir selalu menaungi pemikiran mereka seperti mitos dari bermacam-macam pengalaman masyarakat. Mengangkat konsep Manunggaling Kawulo Gusti, menjadikan masyarakat merasa terorganisir untuk bertindak dan berperilaku sesuai aturan dalam suatu kepercayaan. Dikarenakan banyak pendapat maupun tafsiran dari berbagai kalangan mengenai konsep tersebut, dapat diperjelas lagi dengan kepercayaan masyarakat setempat. Manunggaling Kawulo Gusti menjadi sebuah kultur budaya di dalam agama yang banyak menuai kecaman. Berawal dari Manunggaling Kawulo Gusti yang dibawa oleh salah seorang pengikut Islam bernama Syeih Siti Jenar. Ajaran ini juga dianggap bertentangan oleh banyak ulama maupun orang awam. Namun bagi sebagian masyarakat Jawa, ajaran ini merupakan suatu nilai budaya yang diidentikan dengan semedi maupun dzikir. Petilasan Selo Gilang ini menjadi sebuah nilai sakral dan nilai budaya bagi masyarakat dan juga sebagai wujud kesatuan dengan Tuhan. Untuk membedah bagaimana sebenarnya konsep Manunggaling Kawulo Gusti ini, peneliti mencoba meneliti konsep tersebut dengan kacamata yang berbeda sehingga menemukan sisi lain dari konsep tersebut. Dimulai dari survey dengan tujuan melihat berbagai fenomena yang ada di lokasi penelitian. Menggali data utama dari narasumber yakni juru kunci sehingga data-data dasar yang akan digunakan sebagai kerangka dapat menjadi kunci penelitian. Selanjutnya dilakukan wawancara dengan beberapa narasumber yang mengetahui secara literal petilasan tersebut. Narasumber berupa para warga yang merupakan tetua di Dusun tersebut. Wawancara dengan beberapa perangkat desa serta beberapa buku dan dokumen Desa. Observasi terus dilakukan selama penelitian agar mendapatkan data yang sesuai berdasarkan data yang didapatkan di lapangan. Dengan menggunakan metode observasi dan dokumentasi, maka juru kunci merupakan sumber utama data serta dari tokoh masyarakat. Sumber data yang utama beberapa sudah didapatkan namun masih terus dilakukan penelitian lapangan sehingga nantinya dapat memperoleh data yang sesuai dengan pokok penelitian. Konsep Manunggaling Kawulo Gusti mempunyai arti yang menimbulkan kepercayaan yang lebih dalam kepada Tuhan walaupun dalam balutan Kejawen. Di dalam kepercayaan Masyarakat setempat, konsep Manunggaling Kawulo Gusti menjadi rasa khuyu? dalam berdo?a kepada Tuhan dengan berdzikir di Petilasan Selo Gilang sesuai kepercayaan atau agama masing-masing tentu saja dengan atribut yang berbeda pula. Hal ini merupakan suatu pemahaman yang berbeda dari masyarakat Jawa untuk lebih mendekatkan diri dengan Tuhan. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Petilasan Selo Gilang Lipuro KW - Manunggaling Kawulo Gusti KW - Desa Gilang Harjo M1 - skripsi TI - KONSEP KEKERAMATAN PETILASAN SELO GILANG LIPURO SEBAGAI TEMPAT PENCAPAIAN MANUNGGALING KAWULO GUSTI DI DUSUN JANGGAN DESA GILANG HARJO KECAMATAN PANDAK KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA AV - restricted EP - 97 ER -