%A NIM. 10520012 IKA ARINTA YULIANTI %O Pembimbing: Prof. Dr. H. Djam’annuri M.A %T SPIRIT PERDAMAIAN ANABAPTIS MENNONITE DALAM GEREJA INJILI TANAH JAWA (GITJ) DAN GEREJA KRISTEN MURIA INDONESIA (GKMI) %X Perdamaian menjadi tujuan utama masyarakat di dunia ketika terjadi banyak kekerasan. Banyak perdamaian yang di usahakan dari berbagai kelompok agama. Gereja Anabaptis Mennonite sangat identik dengan perdamaian. Tujuan dari perdamaian ini adalah terciptanya kehidupan yang damai tanpa ada kekerasan di dunia ini, sehingga kehidupan dan keseimbangan alam tidak rusak dan teteap terjaga. Orang-orang Mennonite sangat mendambakan kehidupan yang damai karena dari latar belakang sejarah mereka yang hidup dalam kekerasan, penyiksaan dan penindasan. Di sisi lain, gereja Mennonite ini sangat cepat berkembang di dunia, terutama di daerah konflik. Perdamaian seperti yang diusung gereja Mennonite sangat menarik untuk dikaji. Berdasarkan realitas tersebut, penulis merumuskan dua persoalan yaitu bagaimana konsep perdamaian Mennonite yang di usung Menno Simons dan bagimana relevansi perdamaian Mennonite ketika masuk dalam Gereja Injili Tanah Jawa dan Gereja Kristen Muria Indonesia. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, pengumpulan data dilakukan dengan cara pengumpulan data-data primer tentang Anabatis Mennonite dan ajarannya dan data-data sekunder lain yang yang terkait Anabaptis Mennonite. Setelah data terkumpul penulis menganalisis dengan teori filsafat perdamaian tentang perdamaian direfleksikan dari kehidupannya ketika hidup pada masa kekejaman Nazi yang dikemukakan oleh Eric Weil. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ajaran perdamaian dari Anabapis Mennonite berdasarkan Alkitab. Dalam Alkitab di jelaskan bahwa perdamaian merupakan inti dari jantung Injil itu sendiri. Latar belakang dari sejarah Anabaptis yang dari dulu awal mulanya banyak sekali mengalami penyiksaan, penganiayaan, dan penindasan juga menjadi salah satu faktor utama kelompok Anabaptis Mennonite sangat menginginkan perdamaian di dunia. Perdamaian Mennonite ketika masuk ke Indonesia seperti yang dipahami dalam Gereja Kristen Muria Indonesia dan Gereja Injili Tanah Jawa sedikit berbeda dengan pemahaman mengenai perdamaian. Konteks perdamaian yang di inginkan Anabaptis yaitu damai tidak ada perang, tidak ikut berperang dan angkat senjata. Ketika di Indonesia Jemaat Kristen Jawa zaman penjajahan Jepang mengangkat senjata demi membela tanah pemberian Tuhan. Dan orang Mennonite masih menganggap mereka bagian dari Anabaptis Mennonite. Faktor sosial dan budaya menjadi salah satu penyebabnya. %K Anabaptis Mennonite,Gereja Injili Tanah Jawa,Gereja Kristen Muria Indonesia %D 2015 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib15813