relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15890/ title: STUDI PEMIKIRAN SITI MUSDAH MULIA TENTANG KONSEP NUSYUZ DAN SIGNIFIKANSINYA TERHADAP PEMBAHARUAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA creator: NASIKUL MUHTADIN, NIM. 07350070 subject: Perdata Islam description: Perkawinan merupakan salah satu perintah agama kepada yang mampu untuk segera melaksanakannya sebagaimana perintah Allah SWT. dalam Al- Qur‟an dan Al-Hadis. Perkawinan dalam Islam tidak semata-mata hanya sebagai hubungan antara suami dan istri. Akan tetapi, lebih dari itu, Islam memandang perkawinan merupakan suatu perbuatan yang mempunyai nilai ibadah karena setiap tindakan yang dilakukan masing-masing pasangan ketika menunaikan hak dan kewajibannya dalam suatu perkawinan adalah perbuatan yang bernilai baik dan buruk. Akan tetapi, hak dan kewajiban itu terkadang tidak dilakukan sebagaimana mestinya yang dalam ajaran Islam dikenal dengan istilah nusyuz. Siti Musdah Mulia menafsirkan beberapa kata yang terdapat dalam nash terkait dasar hukum nusyuz, diantaranya “qanitaat” sebagai perempuan yang taat kepada Tuhan, bukan terhadap suami. “dharaba” sebagai memberi contoh, mendidik serta arti positif lainnya selain memukul. Kemudian definisi nusyuz, yang menurutnya bisa saja bersumber dan ditujukan bagi laki-laki atau suami. Berdasarkan latar belakang perlu dilakukan pengkajian dan penelitian lebih lanjut serta menganalisa tentang konsep nusyuz menurut Siti Musdah Mulia dan signifikansinya terhadap Pembaharuan Hukum Islam. Kemudian, gagasan tersebut dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimana konsep nusyuz menurut Siti Musdah Mulia?, b. Bagaimana signifikansi pemikiran Siti Musdah Mulia tentang nusyuz terhadap pembaharuan hukum Islam di Indonesia?. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif. Bentuk penelitian berupa kajian pustaka (library research) yang berusaha mengungkapkan tentang konsep nusyuz menurut pemikiran Siti Musdah Mulia, disamping itu juga penulis melihat signifikansinya konsep ini bagi pembaharuan hukum Islam di Indonesia. Berdasarkan karya- karya pemikir dan kajian lain tentang nusyuz. Hasil penelitian menyimpulkan,konsep nusyuz tidak hanya berlaku bagi pihak isteri semata akan tetapi juga bagi pihak suami, dengan solusi apabila salah satu pihak suami maupun isteri telah nusyuz disarankan untuk melakukan perdamaian atau ishlah. Walaupun ada beberapa ahli fikih yang tidak memberlakukan istilah nusyuz kepada suami artinya hanya mengakui nusyuz dari pihak isteri saja sedangkan pihak suami tidak. Siti Musdah Mulia memandang definisi nusyuz adalah ketidakharmonisan di dalam sebuah keluarga, bukan ketidakpatuhan atau ketidaktundukan seorang istri kepada suami seperti yang didefinisikan oleh KHI. Pemikiran tentang nusyuz yang dibangun oleh Siti Musdah Mulia mempunyai signfikansi yang positif terhadap pembaharuan hukum Islam. date: 2015-01-26 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15890/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15890/12/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf identifier: NASIKUL MUHTADIN, NIM. 07350070 (2015) STUDI PEMIKIRAN SITI MUSDAH MULIA TENTANG KONSEP NUSYUZ DAN SIGNIFIKANSINYA TERHADAP PEMBAHARUAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.