relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15970/ title: RELASI NABI DENGAN PENGUASA DALAM AL-QUR’ĀN (ANALISIS STRUKTURALISME LẻVI STRAUSS TERHADAP KISAH NABI YŪSUF DAN NABI MŪSĀ) creator: MUHAMMAD AMIN, NIM. 11531030 subject: Ilmu Alqur’an dan Tafsir description: Kisah merupakan salah satu tema al-Qur’ān yang memiliki banyak tujuan, di antara tujuannya adalah pengambilan ‘ibrah atau pelajaran. Salah satu jenis kisah yang penting untuk dipelajari adalah kisah yang memuat hubungan antara nabi dengan penguasa. Dewasa ini, peran nabi sebagai penyampai ajaran keagamaan diteruskan oleh para ulama, sementara hubungan antara para ulama atau cendekiawan dengan seorang penguasa telah dan akan terus terjadi. Dengan demikian, kajian tentang hubungan nabi dengan penguasa menjadi penting karena dapat dijadikan sebagai model for (contoh aplikatif) dari hubungan yang mesti dibangun antara cendekiawan dengan penguasa. Dalam penelitian ini, penulis mengkaji dua dari enam kisah yang memuat cerita tentang hubungan nabi dengan penguasa dalam al-Qur’ān, yaitu kisah Nabi Yūsuf dan Nabi Mūsā. Kedua kisah ini dipilih sebab masing-masing tokoh utama dari kisah pernah menjalani kehidupan di lingkungan istana kerajaan, meskipun keduanya bukanlah anak kandung dari raja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif – analitis dan pendekatan strukturalisme Lẻvi Strauss. Data-data yang terkumpul dipaparkan secara deskriptif kemudian dianalisis dengan analisis struktural. Analisis strukturalisme Lẻvi Strauss digunakan untuk mencari struktur luar dari kedua kisah dan struktur dalam atau konsep relasi yang ada antara nabi dengan penguasa. Dengan menggunakan metode dan pendekatan tersebut, penulis menemukan struktur luar dari kisah Nabi Yūsuf dan Nabi Mūsā serta konsep relasi antara nabi dengan penguasa yang terdapat dalam kedua kisah. Struktur luar dari kisah Nabi Yūsuf adalah keseluruhan kisah yang telah dibagi menjadi enam episode dan menunjukkan tiga buah relasi yaitu kekerabatan dekat, kekerabatan jauh, dan relasi mitra kerja. Sedangkan kisah Mūsā yang dibagi menjadi tujuh episode menunjukkan relasi pembebasan Bani Isrā‘īl yang merupakan kaum dari Nabi Mūsā sendiri dari kekejaman penguasa Mesir. Sementara relasi antar kedua kisah adalah relasi inversional (pembalikan). Konsep relasi antara nabi dengan penguasa dari kedua kisah ini dapat dirinci menjadi tiga, yaitu Patron-Klien, Aliansi, dan Oposisi. Relasi patron-klien terjadi pada kedua nabi di mana penguasa yang berperan sebagai patron memberikan bantuan berupa tempat tinggal bagi Nabi Yūsuf dan perlindungan dari pembunuhan untuk Nabi Mūsā. Pemberian tersebut disertai dengan harapan dari pihak patron agar kedua nabi yang menjadi klien akan memberikan manfaat bagi penguasa ketika kedua nabi telah dewasa, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada keinginan kuat dari penguasa untuk melakukan hubungan patron-klien dengan kedua nabi. Konsep Aliansi terdapat dalam kisah Nabi Yūsuf yang menjadi bendaharawan negara kerajaan Mesir dengan dua alasan, yaitu kesamaan aqidah dan kesamaan latar kehidupan yakni sama-sama orang asing di negeri Mesir dan juga disertai kecakapan dari Nabi Yūsuf dalam bekerja. Konsep Oposisi terjadi pada kisah Mūsā juga dengan dua alasan, yaitu perbedaan aqidah dan perbedaan suku atau kaum. Mūsā mewakili kaum Bani Isrā‘īl yang dibenci oleh Fir‘aun sebagai penguasa yang berasal dari Mesir. date: 2015-01-30 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15970/1/11531030_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/15970/2/11531030_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf identifier: MUHAMMAD AMIN, NIM. 11531030 (2015) RELASI NABI DENGAN PENGUASA DALAM AL-QUR’ĀN (ANALISIS STRUKTURALISME LẻVI STRAUSS TERHADAP KISAH NABI YŪSUF DAN NABI MŪSĀ). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.