relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16018/ title: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBATALAN AKAD JUAL BELI BAWANG MERAH BERPANJAR (STUDI KASUS DI DESA TURI KECAMATAN PANEKAN KABUPATEN MAGETAN) creator: SITI FATIMAH, NIM. 11380059 subject: Muamalat description: Perjanjian jual beli merupakan perjanjian penting yang kita lakukan seharihari, namun kadang kita tidak menyadari bahwa apa yang kita lakukan merupakan suatu perbuatan hukum, yang tentu saja memiliki akibat-akibat hukum tertentu. Dalam transaksi jual beli, kadang terjadi penyesalan yang dialami oleh salah satu pihak yang bertransaksi atas transaksi yang telah sah dan ingin membatalkannya. Dalam hal ini, pembatalan akad jual beli bawang merah berpanjar yang dilakukan oleh masyarakat Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan ketika penjual yang membatalkan jual beli, penjual hanya mengembalikan uang panjar saja, tanpa memberikan sejumlah uang sebagai ganti rugi atas pembatalan yang dilakukan. Oleh karena itu, yang menjadi permasalahan bagi penyusun adalah Mengapa terjadi ketidaksamaan (disequality) akibat hukum dalam jual beli bawang merah berpanjar di Desa Turi? Dan Bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap ketidaksamaan tersebut?. Metodelogi penelitian yang digunakan adalah metode jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif-analitis, dengan pendekatan normatif, yaitu masalah yang akan diteliti dan dibahas itu benar atau salah, baik ataukah tidak dan sejalan ataukah tidak dengan aturan hukum Islam. Dalam hal ini apakah pelaksanaan pembatalan akad jual beli bawang merah berpanjar di Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan telah sesuai dengan peraturan hukum Islam atau belum. Berdasarkan pengamatan penyusun adanya ketidaksamaan akibat hukum dalam pembatalan akad jual beli bawang merah Berpanjar di Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan, terjadi karena adanya kerusakan tanaman bawang merah sebelum masa panen, penurunan harga pasar, adanya anggota keluarga petani yang tidak setuju atas transaksi jual beli yang dilakukan, penguluran waktu pemanenan oleh pedagang. Dan dari jenis pembatalan jual beli yang dilakukan, pembatalan jual beli yang dilakukan oleh petani karena adanya penguluran waktu pemanenan oleh pedagang, yang menyebabkan adanya ketidaksamaan (disequality) akibat hukum. Dalam hal ini adanya ketidaksamaan tersebut diperbolehkan, karena pedagang melakukan hal yang dapat merugikan petani, sehingga petani dalam pembatalan tersebut hanya mengembalikan uang panjar saja, tanpa memberikan sejumlah uang sebagai konsekuensi pembatalan. date: 2015-01-26 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16018/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16018/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf identifier: SITI FATIMAH, NIM. 11380059 (2015) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBATALAN AKAD JUAL BELI BAWANG MERAH BERPANJAR (STUDI KASUS DI DESA TURI KECAMATAN PANEKAN KABUPATEN MAGETAN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.