%A NIM. 11410175 NUR HIDAYATUL AULA %O Drs. Radino, M.Ag. %T PEMBELAJARAN FIKIH DENGAN METODE SOROGAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SANTRI KELAS AWAL MADRASAH SALAFIYAH III AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA %X Latar belakang penelitian ini adalah, bahwa keberhasilan proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan ditentukan oleh metode yang digunakan. Madrasah Salafiyah III Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yokyakarta, adalah salah satu lembaga pendidikan nonformal yang menggunakan metode sorogan dalam proses pembelajaran Fikih. Metode sorogan ini dianggap mempunyai peran dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis santri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Fikih dengan metode sorogan dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis santri kelas Awal serta menyebutkan faktor pendukung dan menghambat kegiatan tersebut. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan kegiatan pembelajaran Fikih dengan metode sorogan di Madrasah Salafiyah III Al- Munawwir Yogyakarta sebagai obyek penelitian. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang telah dikumpulkan, dari situ kemudian ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi dengan dua model, yaitu model triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pelaksanaan pembelajaran Fikih dengan metode sorogan di kelas Awal Madrasah Salafiyah III berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari perencanaan dan proses pelaksanaan kegiatan.(2) Pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis santri, terbukti dari beberapa santri aktif dalam mengikuti kegitan ini, dan mereka dapat memahami materi pelajaran secara mendalam tentang hukum Islam serta dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis dengan melewati beberapa indikator, yaitu merumuskan masalah, menganalisis permasalahan, mengumpulkan informasi, mengevaluai asumsi dan informasi dan mengambil kesimpulan. (3) Faktor pendukung kegiatan ini meliputi: riwayat pendidikan dan kompetensi pemahaman ustadz/ustadah, kehadiran santri sebagai penentu kenaikan dan peringkat kelas, diberlakukannya takziran atau hukuman bagi santri yang tidak mengikuti kegiatan ini, dan adanya latar belakang pendidikan santri baru yang berbeda sebelum masuk ke Pondok Pesantren ini. Sedangkan faktor penghambat kegiatan ini meliputi: waktu pembelajaran yang sangat minim dan kurang tepat, kehadiran ustadz/ustadzah di kelas yang sering telat, minat belajar santri yang kurang tinggi, serta kesibukan mereka di luar kegiatan Pondok Pesantren. %K Pembelajaran Fikih, Metode Sorogan, Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis %D 2015 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib16074