@phdthesis{digilib16189, month = {April}, title = {REWARD DAN PUNISHMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 11220064 HASNA NABILA}, year = {2015}, note = {Nailul Falah, S.Ag., M.Si.}, keywords = {Key Words: Reward dan Punishment, Motivasi Berprestasi}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16189/}, abstract = {HASNA NABILA, ?Reward dan Punishment Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi Siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta?. Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga belum mencapai hasil yang maksimal. Selain hal tersebut juga didukung oleh banyaknya metode yang digunakan oleh pendidik untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa, namun dalam penerapannya tidak dapat mencapai tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk reward dan punishment dan kelebihan dan kekurangan yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Subjek dari penelitian ini yaitu waka kurikulum, dua guru bimbingan konseling selaku tim tata tertib, dua anak yang memperoleh reward tertinggi, dua anak yang memperoleh punishment tertinggi dan tiga orangtua siswa. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan untuk menguji keabsahan data adalah triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk reward yang telah diterapkan SMA Negeri 5 Yogyakarta untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa, yaitu: 1) Pujian, 2) Pemberian nilai berupa poin plus, 3) Hadiah dan 4) Penghormatan. Bentuk punishment yang diterapkan yaitu: 1) Peringatan secara lisan yang berupa teguran atau nasehat, 2) Pemberian sanksi berupa poin minus dan 3) Home visit. Kelebihan reward adalah memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap jiwa siswa untuk melakukan perubahan yang positif dan bersikap progresif sehingga dapat menjadi pendorong bagi siswa lainnya untuk mengikuti siswa yang telah mendapatkan reward. Kekurangan reward yaitu, guru bimbingan konseling tidak bisa mencatat secara detail mengenai sikap atau perilaku siswa dan kesulitan untuk merekap data mengenai penghargaan yang diperoleh siswa. Kelebihan punishment adalah dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran berikutnya dan dapat memperbaiki tingkah laku siswa sehingga memperkuat kemauan siswa untuk melakukan kebaikan. Sedangkan kekurangan punishment yaitu, menghilangkan rasa percaya diri terhadap siswa, mengurangi keberanian siswa untuk bertindak dan membuat siswa merasa tidak bersalah, sebab kesalahannya telah ditebus dengan hukuman.} }