%0 Thesis %9 Skripsi %A HANNY WIDYASTUTI, NIM. 10640040 %B FAK. SAINTEK %D 2015 %F digilib:16408 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Fermentasi, Melon, Pemanasan bertingkat, Rhizopus oryzae, VCO %P 113 %T ANALISIS FISIKOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI VIRGIN COCONUT OIL HASIL FERMENTASI DAN PEMANASAN BERTINGKAT DENGAN PENAMBAHAN MELON (CUCUMIS MELO LINN.) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16408/ %X Penggunaan suhu tinggi (100-105oC) yang umum digunakan dalam memproduksi VCO perlu diminimalkan karena dapat menurunkan kualitas produk. Alternatifnya adalah menggunakan pemanasan bertingkat dan fermentasi dengan suhu <80oC. Kualitas VCO dapat ditingkatkan dengan menambahkan melon yang mengandung betakaroten pada pemanasan bertingkat (VCO PBM) dan Rhizopus oryzae yang menghasilkan enzim amilase, protease, dan lipase sebagai starter pada metode fermentasi (VCO F). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas fisikokimia dan aktivitas antibakteri VCO PBM dan VCO F. Parameter mutu VCO yang diuji adalah kadar air, bilangan peroksida, kadar asam lemak bebas, uji hedonik, dan aktivitas antibakteri. VCO PBM sebelum penggorengan menghasilkan kadar air yang lebih rendah daripada VCO F, namun sesudah penggorengan kadar air VCO PBM dan VCO F relatif sama. Bilangan peroksida VCO PBM lebih rendah daripada VCO F, baik sebelum dan sesudah penggorengan. Sedangkan kadar asam lemak bebas VCO PBM lebih tinggi daripada VCO F. Warna VCO F sebelum penggorengan dan VCO F sesudah penggorengan lebih disukai oleh panelis. Sebaliknya, aroma VCO PBM sebelum penggorengan dan VCO F sesudah penggorengan lebih disukai para penelis. Aktivitas antibakteri tertinggi terhadap B.cereus adalah VCO PBM yaitu dengan diameter zona bening 10,02 mm yang termasuk penghambatan kuat, sedangkan VCO F memiliki aktivitas antibakteri tertinggi terhadap E.coli yaitu dengan diameter zona bening 2,79 mm yang termasuk kategori penghambatan sedang. %Z Erny Qurotul Ainy, S.Si., M.Si.