TY - THES N1 - Muryanti, M.A. ID - digilib16641 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16641/ A1 - ARIFIARTININGSIH, NIM. 11720036 Y1 - 2015/06/17/ N2 - Buruh Migran Perempuan (BMP) merupakan salah satu kaum yang disebut sebagai pahlawan devisa. Akan tetapi, setelah kembali ke Indonesia mantan BMP seringkali diposisikan sebagai pihak yang terpinggir (marginal). Hal ini dikarenakan ketidakberdayaan mereka dalam menghadapi tantangan dan realita kehidupan, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Oleh karena itu, mantan BMP memerlukan wadah untuk mengembangkan dan memberdayakan potensi yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menjabarkan bagaimana bentuk pemberdayaan yang didapatkan oleh mantan BMP melalui intervensi komunitas baik dari lembaga swadaya masyarakat, organisasi lokal, ataupun pemerintah. Penelitian yang dilakukan di Desa Lipursari, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo ini menggunakan teknik penelitian kualitatif dengan proses pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data primer yang digunakan adalah wawancara dengan mantan BMP yang aktif dalam organisasi MUIWO. Sedangkan data sekunder didapatkan melalui wawancara tokoh masyarakat dan penelusuran dokumentasi di Desa Lipursari. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan teori intervensi komunitas Rothman untuk menemukan pola dan kategori pemberdayaan yang diperuntukkan bagi mantan BMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan melalui intervensi komunitas memberikan dampak positif bagi mantan BMP. Pemberdayaan dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu pengembangan masyarakat lokal, perencanaan sosial, dan aksi sosial. Dari tiga pendekatan tersebut dapat diketahui bahwa pemberdayaan yang terjadi meliputi peberdayaan ekonomi dan sosial yang melibatkan individu untuk individu, komunitas untuk individu, dan komunitas untuk kelompok. Pada proses pemberdayaan, untuk mencapai tujuan dibutuhkan sinergi antara mantan BMP, komunitas/organisasi (Migrant Care, SARI, MUIWO, dan Istana Rumbia) serta pemerintah yang meliputi dinas terkait dalam proses pemberdayaan. Pemberdayaan ekonomi yang diterima berupa rencana usaha dan berbagai pelatihan (kursus menjahit, tata rias pengantin, salon, bordir, dan pembuatan makanan kecil). Sedangkan pemberdayaan sosial yang diterima berupa advokasi dan pengembangan diri mantan BMP. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Buruh Migran Perempuan (BMP) KW - Pemberdayaan Ekonomi KW - Pemberdayaan Sosial KW - Intervensi Komunitas M1 - skripsi TI - PEMBERDAYAAN MANTAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN (BMP) DI DESA LIPURSARI, KECAMATAN LEKSONO, KABUPATEN WONOSOBO AV - restricted EP - 142 ER -