%A NIM 11420002 ROSIFAH %O Dr. Abdul Munip M.Ag. %T GAYA BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ARAB SERTA IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya bahasa dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab, persamaan dan perbedaan diantara kedua gaya bahasa tersebut serta implikasinya dalam pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan analisis kontrastif sebagai sarana untuk memprediksi kesalahan atau kesulitan yang akan dihadapi oleh para pelaku pembelajaran. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan baru kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran bahasa Arab umumnya. Penelitian ini merupakan sebuah analisis kesalahan berbahasa yang menggunakan analisis kontrastif dengan menggunakan beberapa langkah, yaitu mendeskripsikan gaya bahasa dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab baik dari segi makna, jenis, dan kaidah yang mengatur keduanya, memprediksi kesulitankesulitan yang akan dihadapi peserta didik yang kemudian disusul dengan menawarkan solusi-solusi yang kiranya dapat mengatasi kesulitan tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah jenis atau bentuk majas dan tasybῑh sangat berbeda. Jika majas terdiri dari sekitar enam puluh tujuh buah yang dikelompokkan ke dalam empat kelompok besar, yaitu gaya bahasa perbandingan, pertentangan, pertautan dan perulangan. Sedangkan tasybῑh terdiri dari dua belas buah yang dikelompokkan ke dalam empat kelompok besar, yaitu tasybῑh ditinjau dari segi wajhusy syabah-nya, ditinjau dari segi terdapat atau tidaknya adātut tasybῑh, ditinjau dari segi adātut tasybῑh dan wajah, serta ditinjau dari segi penyajian musyabbah dan musyabbah bih (ṭarafain). Dari perbedaan ini diprediksi adanya kesulitan atau kesalahan dalam pembelajaran tasybῑh. Namun disamping itu, keduanya memiliki persamaan dari segi makna dan beberapa jenis gaya bahasa yang terdapat pada kedua bahasa tersebut. Dilihat dari segi makna, baik majas maupun tasybῑh keduanya merupakan bentuk pernyataan yang digunakan untuk memuji atau mengkritik dua hal yang memiliki persamaan sifat tertentu baik secara implisit maupun eksplisit. Sedangkan persamaan dari segi jenisnya ditemukan bahwa majas sinekdoke pars pro toto = tasybῑh tamtsῑl, sinekdoke totum pro parte = ghair tamtsῑl, simile = mursal dan maqlūb, metafora = muakkad dan balῑgh, serta satire = dhimnῑ. Adapun metode yang dapat digunakan dalam penyampaian materi tasybῑh yaitu metode kedwibahasaan, dan imitasi. Implikasi analisis kontrastif dalam pembelajaran bahasa Arab diantaranya: penggunaan bahasa ibu sebagai mediator, dan bahan pengajaran disusun berdasarkan hasil perbandingan. %K Gaya bahasa, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab %D 2015 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib16706